Harga Cabe Meroket, Pedagang Makanan di Indramayu Menjerit

2 November 2023, 15:34 WIB
Harga Cabe Meroket, Pedagang Makanan di Indramayu Menjerit /Selamet sc prmn/

SABACIREBON - Mahalnya harga cabe di pasaran membuat para pedagang makanan di Indramayu mengeluh. Apalagi kenaikan tersebut sudah terjadi sejak sebulan lalu.

Dari pantauan di Pasar tradisional Indramayu, harga cabe setan kini tembus harga Rp 74 ribu/kg. Padahal sebelumnya harga untuk jenis cabe ini masih dijual Rp 40 ribuan saja per kg.

Selain cabe setan, cabe merah keriting juga mengalami kenaikan. Kini harganya berada di kisaran Rp 58 ribu per kg nya. Harga sebelumnya Rp 30 ribu per kg.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Beberkan Alasannya Undang Mantan Gubernur Jabar ke IKN

Sedangkan Harga cabe merah biasa perkilonya mencapai Rp 38 ribu yang sebelumnya hanya Rp 34 ribu mengalami kenaikan Rp 4 ribu per kg.

Untuk cabe hijau naik menjadi Rp 32 ribu yang sebelumnya kisaran harga Rp 22 ribu per kg.

Naiknya harga bumbu dapur khsusunya cabe, tentu saja sangat memberatkan pedagang makanan kecil. Apalagi beberapa bahan masakan harus mengunakan cabe sebagai bahan racikannya.

Baca Juga: Kapan El Nino atau Suhu Panas di Indonesia Berakhir? Ini Prediksi BMKG

Salah satu pedagang makanan yang berada di Desa Sindang, Indramayu mengaku harus mengurangi jumlah pembelian cabe menjadi setengahnya.

"Saya terpaksa mengurangi jumlah pembelian cabe yang biasa satu kilo dalam sehari, kini hanya setengahnya. Tentu saja hal tersebut sangat merugikan kami sebagai pedagang makanan kecil," ucap Rindis, Kamis 2 November 2023.

Sementara itu, Tasminah (19) pedagang sayur mayur samping Pasar baru Kelurahan Karangmalang Indramayu, mengaku kenaikan cabe terjadi sejak sebulan terakhir dan sangat mempengaruhi omzet jualannya.

Baca Juga: Link Nonton Film Gadis Kretek di Netflix: Kisah Cinta dan Kretek di Indonesia

"Karena kenaikan cabe tersebut, para pembeli khususnya pedagang makanan kecil hanya membeli cabe seperlunya saja. Sudah hampir sebulan terakhir harga cabe di Pasar Indramayu mengalami kenaikan, mungkin penyebabnya suplai di tingkat distributor sangat terbatas karena pengaruh cuaca ekstrem," ujar Tasminah.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler