Menguak Kisah Dibalik Batu Bleneng, Benarkah Penyebab Sering Terjadi Kecelakaan di Tol Cipali?

11 Agustus 2020, 14:50 WIB
Batu Bleneng /RRI

PR CIREBON - Masyarakat baru-baru ini dikejutkan dengan sebuah tragedi kecelakaan maut yang terjadi di tol Cipali, Jawa Barat, menewaskan hingga 8 orang.

Kejadian nahas tersebut telah mencuri perhatian, di mana warganet menyinggung soal hal mistis di sekitar tol, salah satunya keberadaan Batu Bleneng di KM 180 tol Cipali.

Jika melintas dari Jakarta ke Palimanan, Batu Bleneng akan terlihat di sebelah kanan, tepat di sebuah bukit bernama Sala. Namun, jika dari arah Cirebon ke Jakarta, batu tersebut berada di sebelah kiri dan masuk ke daerah Cirebon.

Baca Juga: Sindir Tanda Jasa Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Denny Siregar: Prestasi Nyinyir kok Dapat Bintang ?

Seperti diketahui, meski sudah di rapikan hingga dicor, keberadaan batu raksasa ini tetap berdiri kokoh seolah kuat akan hantaman.

Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat setempat, batu tersebut ternyata tidak bisa dipindahkan saat pembangunan tol Cipali dimulai.

Batu tersebut sudah diupayakan untuk dibongkar, namun selalu tidak bisa karena berbagai alasan, sampai akhirnya pihak pengelola sengaja menaruhnya sebagai hiasan menjelang keluar gerbang tol Cipali.

Baca Juga: Sudah Mengetahui Hasil Positif Uji Klinis, Erick Thohir Pastikan Vaksin Covid-19 Didaftarkan ke BPOM

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, menurut salah satu legenda rakyat setempat, batu tersebut adalah tanda asal muasal pulau Jawa yang dijadikan pemukiman.

Namun, di sisi lain batu itu merupakan peninggalan orang zaman dahulu yang sengaja ditaruh disitu karena berguna untuk menutup mata air berlumpur yang dapat membuat banjir kawasan itu pada masa lalu.

Seperti namanya, ditempat batu misterius itu berada, yaitu di 'Desa Walahar', sebagai asal mula nama 'Walahar'.

Baca Juga: Disebut Tumpang Tindih, Menpan-RB Mulai Siapkan Pembubaran 13 Lembaga Negara Jilid 2

Dahulunya di tempat itu terdapat sumber mata air lahar yang keluar dari dalam kerak bumi, seperti layaknya lumpur Lapindo di Sidoardjo Jawa Timur. Menurut legenda, laharnya keluar terus tanpa henti.

Maka atas kesaktian sesepuh tanah Jawa pada masa itu yang mendapat petunjuk dari Yang Maha Kuasa, ia diberi petunjuk bahwa untuk menutup mata air lahar tersebut harus dengan batu besar yang terdapat di puncak Gunung Ceremai.

Gunung Ceremai adalah satu-satunya gunung tinggi yang paling dekat dan memang tidak begitu jauh dari lokasi, hanya berjarak 20 kilometer ke arah selatan dari lokasi Batu Bleneng.

Baca Juga: Kabar Bahagia untuk Penggemar 'Spongebob Squarepants', Kisah Patrick Star akan Dibuatkan Spin-off

Dengan kesaktian sesepuh pada masa itu, maka batu ukuran besar berhasil diangkat dari Gunung Ceremai dan dijatuhkan tepat diatas mata air lahar tersebut.

Akhirnya air lahar tak keluar lagi dan daerah tersebut di namakan 'Walahar'.

Menurut mitos yang beredar pada warga sekitar, batu besar tersebut dijaga oleh raja jin yang berjanji kepada sesepuh yang telah menaklukannya di masa lalu, sehingga tak bisa dipindahkan sampai saat ini.

Karena janji raja Jin yang pernah ditaklukan oleh sesepuh yang berhasil memindahkan batu tersebut, sang raja Jin konon telah berjanji akan menjaga batu besar itu agar tidak berpindah atau hancur demi menutup lubang lumpur, walau pada masa kini lumpur sudah tak ada.

Baca Juga: Banyak Netizen Salah Sangka dengan Kabar Marsha Aruan Dibaptis karena Pindah Agama, Ini Faktanya

Maka hingga saat ini masih terbukti, bahwa batu besar yang seakan bertengger di pinggir jalan tol Cipali nan misterius ini tetap berdiri kokoh seperti dulu, karena tak dapat dihancurkan.

Bahkan karenanya, jalan tol Cipali terpaksa sengaja dibelokkan dan kini seakan-akan batu besar misterius itu ikut pula menjaga jalan tol Cipali.

Ada lagi cerita mitos bahwa batu misterius itu juga sebagai tempat orang zaman dahulu bersemedi dan banyak lagi cerita-cerita mitos lainnya.

Maka tidak heran jika kecelakaan yang terjadi disekitar tol Cipali banyak menyangkut pautkan dengan hal mitos batu bleneng tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler