DJP Jabar II Catat Raihan Pajak Alami Peningkatan, Jalan di Cirebon tak Diperbaiki? Warga Marahnya ke Pemda

15 Maret 2023, 09:01 WIB
Ksksnwil pajak jabar II Harry Humelar saat menghadiri media gathering/andik sc prmn /


SABACIREBON-Pemungutan pajak dari masyarakat oleh pemerintah diperuntukan bagi pembiayaan pembangunan, termasuk salah satunya untuk pembangunan infrastruktur jalan.

"Seperti halnya infrastruktur jalan umum. Ada yang berstatus jalan nasional, jalan propinsi dan juga jalan kabupaten. Sesuai status jalan tersebut yang bertangungjawab pun tentu berbeda," ujar Kepala
Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat ll, Harry Gumelar pada acara Media Gathering di Cirebon, Selasa 14 Maret 2023.

Turut mendampingi Kakanwil DJP Jabar II saat itu, Kepala Bidang Data dan Penggalian Potensi Pajak (DP3) Win Susilo Henry Endrias dan Penyuluh Fungsional Madya Kanwil DJP Jawa Barat ll, Beni Santoso.

Baca Juga: Hujan Ringan, Berawan: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Jawa Barat Hari Ini Rabu 15 Maret 2023

Lalu hadir juga Kepala Kantor KPP Kota Cirebon, Nirmala, Kepala KPP Cirebon 2 Kab Cirebon, Abon Situmorang, Kepala KPP Indramayu, Budi Gunawan, Kepala KPP Kuningan-Majalengka, Agung Prabowo, Kepala KPP Subang, Prabowo Pribadi dan Sejumlah pejabat di lingkungan DJP Jabar II lainnya.

Harry menyebutkan, karenanya terkait pajak untuk pembangunan ini, jika jalan yang rusak tak juga diperbaiki masyarakat bertanya nya kepada siapa yang bertanggungjawab sesuai status jalan tersebut.

"Misalnya jalan rusak statusnya jalan kabupaten, ya berarti ke pemda setempat. Jika tak juga diperbaiki marahnya ke pemkab nya. Begitupun jika itu jalan propinsi berarti ke pemprov, dan jalan nasional berarti ke pemerintah pusat," katanya.

Baca Juga: Hujan Ringan, Berawan : Prakiraan Cuaca Bodebek Jawa Barat Hari Ini Rabu 15 Maret 2023

Sementara itu, disebutkannya, raihan pajak pada tiga bulan pertama tahun 2023 saat ini, tercatat mencapai Rp 9,2 triliun. Atau telah tercapai sekitar 23 persen dari target hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp 46 triliun.

"Allhamdulilah, dalam kondisi sekarang ini, tidak memberikan pengaruh terhadap wajib pajak. Karenanya, kami berterima kasih bahwa pada tiga bulan pertama, sampai 14 Maret 2023 raihan pajak di wilayah Jawa Barat telah mencapai 23 persen," paparnya.

Menurutnya, perolehan pajak pada tiga bulan pertama juga turut didorong kondisi perekonomian di awal tahun 2023 yang cenderung membaik.

Baca Juga: HujanRingan, Berawan, Cerah Berawan: Prakiraan Cuaca Ciayumajakuning Jawa Barat Hari Ini Rabu 15 Maret 202

"Mengenai pertumbuhan ekonomi dirasakan pada awal 2023 sehingga, ditunjang dengan mulai membaiknya perekonomian setelah Pandemi Covid 19 ini memberi pengaruh pada para wajib pajak yang dengan ikhlas melaporkan dan membayar pajaknya sendiri," sambungnya.

Sedangkan penerimaan sektor pajak pada Provinsi Jawa Barat mengalami pertumbuhan 121 persen hingga tahun 2022 setelah membukukan hasil Rp 45,3 triliun. Atau dari pendapatan penerimaan target sebesar Rp 35,74 triliun.

Pihaknya bersyukur meski pun masih dalam masa Pandemi, pada akhir 2022 untuk penerimaan sektor pajak Jawa Barat 121 persen tercapai. Ini berbeda dibanding tahun 2022 dengan penerimaan sektor pajak hanya bisa tercapai 98,8 persennya dari target.

Baca Juga: Hujan RIngan, Berawan : Prakiraan Cuaca Priangan Timur Jawa Barat Hari Ini Rabu 15 Maret 2023

Sementara disinggung
kasus yang saat ini sedang menimpa Rafael Alun Trisambodo (RAT),
memberikan jawaban bahwa dengan kasus tersebut tidak begitu berpengaruh.

Sementara, perihal banyaknya infrastruktur jalan Kab Cirebon yang hancur saat ini, telah banyak dikeluhkan warga setempat. Salah satunya keinginan masyarakat Plered Kab Cirebon untuk melihat ruas jalan kabupaten di desanya perbaikannya belum juga terealisasi.

Hingga kini kondisi jalanan masih tetap seperti semula alias butut.

Baca Juga: Hujan Ringan, Berawan, Cerah Berawan: Prakiraan Cuaca Purwasuka Jawa Barat Hari Ini Rabu 15 Maret 2023

Seperti di sepanjang ruas Jalan Nyi Gede Cangkring hingga Desa Pangkalan. Jalanan berlubang hanya diurug bebatuan bercampur tanah yang justru kemudian tidak membuat badan jalan lebih baik.

Padahal jalan tersebut merupakan urat nadi transportasi di wilayah Plered. Di mana dalam setiap harinya masyarakat setempat mobibitasnya sangat tinggi.

Di antaranya menghubungkan Desa Tegal Sari, Desa Cangkring dan Desa Pangkalan. Bahkan hingga Desa Mayung, Buyut dan Pasar Celancang di Kec Gunungjati.

Baca Juga: Waspada Hujan Petir: Prakiraan Cuaca Sukabumi Puncak Cianjur Jawa Barat Hari Ini Rabu 15 Maret 2023

Kondisi serupa, hancurnya infrastruktur jalan ini juga terjadi di ruas Jalan Kaliwulu hingga kawasan wisata Batik Trusmi. Janji Bupati Cirebon, H. Imron hingga kini tak juga ada wujudnya.

"Kami kira benar mau diperbaiki, eh ternyata hanya dikirim setum untuk meratakan urugan bebatuan bercampur tanah. Ini bagaimana, mana mau puasa dan lebaran," ujar Sutardi warga Plered seraya diamini warga setempat lainnya, Senin 13 Maret 2023.

Keluhan perihal tak juga diperbaikinya jalanan di Plered ini, juga disampaikan Yadi, seorang warga di Desa Wotgali. Ia menyayangkan tidak masuknya perbaikan jalan menjadi skala prioritas.

Baca Juga: Liga Champions: Erling Halland On Fire, Borong 5 Gol  

"Buktinya kerusakan sudah bertahun-tahun, hingga kini belum ada tanda-tanda bakal adanya perbaikan serius. Bisa jadi kita lebaran malu lihat jalan rusak begini," katanya.

Terpisah, beberapa hari sebelumnya, Bupati Inron melakukan peninjauan terkait jalan rusak di Kec Plered. Pada kesempatan tersebut, lagi-lagi Bupati berjanji untuk segera memperbaiki kerusakan yang terjadi.***

Editor: Andik Arsawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler