Pelayanan Pertama saat Pasien Datang Banyak Dikeluhkan, Direktur RSUD Waled Kabupaten Cirebon Beri Jawaban

29 Januari 2020, 13:14 WIB
Komisi 1V DPRD mengkritik pelayanan RSUD Waled.* /Kabar Cirebon/

PIKIRAN RAKYAT - DPRD Kabupaten Cirebon menyikapi serius perihal pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled. 

Anggota Komisi IV DPRD Tanung Hidayat mengatakan bahwa pihaknya kerap kali mendapatkan aspirasi berkaitan dengan pelayanan di RSUD Waled.

Bahkan, dirinya pernah mendapati pelayanan kurang baik saat mengantarkan pasien. 

Baca Juga: Kawasan Pesisir Terancam Bencana Ekologi, Pemkab Cirebon Tangkal dengan 7.000 Pohon Mangrove

"Banyak yang ngadu pelayanannya kurang baik. Maka itu kami minta penjelasannya," ujar Tanung saat melakukan Rapat Evaluasi Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon bersama RSUD Waled di gedung dewan pada Kamis Januari 2020.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kabar Cirebon, DPRD menilai masih perlu adanya peningkatan pelayanan hingga tak ada lagi keluhan dari masyarakat terkait pelayanan yang tidak baik. Pasalnya, masyarakat selalu mengeluh ke Komisi IV  terkait hal tersebut.

"Ke depan, perlu diperhatikan dan perlu dievaluasi. Khususnya pelayanan pertama saat pasien datang," ungkapnya.

Baca Juga: Dibersihkan, Dua Sungai yang Jadi Biang Utama Banjir Cirebon

Ketua Komisi IV DPRD Rasida Edi juga mengatakan bahwa peningkatan pelayanan di rumah sakit sifatnya wajib dilaksanakan. 

Masukan yang diberikan sejumlah anggota dewan, semata-mata hanya demi kemajuan bersama agar bisa berupaya lebih baik lagi kedepannya. 

Meski demikian, secara menyeluruh laporan atas kinerja dari RSUD Waled sudah menunjukan pencapaian yang signifikan. Oleh karenanya, peningkatan jauh harus lebih baik lagi. 

Tak hanya itu, masukan yang diberikan oleh anggota DPRD harus bisa dijadikan sebagai evaluasi bagi pihak RSUD. 

Baca Juga: Pot Bunga dan Tanaman Hias Bisa Bikin Dapur Lebih Nyaman, Simak 6 Cara Mudahnya

Sementara itu, Direktur RSUD Waled, Budi Setiawan Soenjaya menjelaskan bahwa pihaknya sangat memperhatikannya. Bahkan, setiap bulan ada evaluasi khusus yang dilakukan. 

"Soal pelayanan, kita terus melakukan evaluasi. Yang harus masyarakat ketahui, saat pasien datang, kita tidak bisa menangani secara langsung. Nunggu hasil lab terlebih dulu, tapi masukan ini kami perhatikan betul. Kedepannya mudah-mudahan tidak terulang kembali," ujar Budi.

Ia mengatakan pelayanannya sudah maksimal dan mencapai target. Bahkan RSUD Waled mampu melebihi target, yakni 105 persen. 

"Minimal kita bisa mempertahankan kalau bisa kita tingkatkan. Target kita tercapai. Di tahun 2019 lalu, rencana target Rp 117 M yang kita dapatkan malah lebih, mencapai Rp 123 M. Melebihi target," ungkapnya.

Baca Juga: Bermula dari Gemar Menggambar, Karya Desainer Cilik Asal Cirebon Sita Perhatian Wakil Wali Kota

Untuk pasien yang mendapatkan pelayanan sebanyak 90 persen sudah memiliki BPJS. Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa RSUD tidak membeda-bedakan.

"Kita tidak bisa menolak pasien. Tidak ada istilahnya karena tidak ada SKTM kemudian kita tolak, tidak ada," tegasnya.

Diketahui pada tahun 2019 RSUD Waled telah melakukan akreditasi dan hasilnya memperoleh predikat paripurna.

"Alhamdulillah, hasil akreditasinya juga paripurna. Jadi sesuai target," pungkasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Kabar Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler