Tempe: Dari Mitos Jawa Kuno Hingga Mendunia di 27 Negara

- 29 Juni 2024, 16:33 WIB
 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajukan tempe sebagai warisan budaya tak benda untuk kemanusiaan ke UNESCO. Di sebut telah ada sejak dahulu kala.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajukan tempe sebagai warisan budaya tak benda untuk kemanusiaan ke UNESCO. Di sebut telah ada sejak dahulu kala. /indonesia.go.id/Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

SABACIREBON -- Tempe, makanan tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman Jawa Kuno, kini telah menjadi sebuah fenomena global.

Berbahan baku utama dari kacang kedelai, tempe telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner di Nusantara.

Kehadirannya tidak hanya mencakup Indonesia, tetapi juga menyebar ke berbagai belahan dunia, di mana diaspora Indonesia turut memperkenalkannya.

Baca Juga: Gelombang Pertama Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air

Di Eropa dan Asia Timur, termasuk Jepang dan Korea Selatan, tempe mudah ditemukan di toko-toko Asia.

Kisah sukses Ristono, pengusaha tempe asal Grobogan, Jawa Tengah, melalui merek dagang Rusto’s Tempeh, menjadi bukti keberhasilan globalisasi tempe. Rusto’s Tempeh telah berhasil memasuki pasar-pasar internasional seperti Meksiko, Brasil, dan Hungaria.

Menurut Made Astawan, Pembina Forum Tempe Indonesia, tempe saat ini sudah dikonsumsi di 27 negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Hasil Seleksi Pimpinan BAZNAS DKI Jakarta 2024-2029

Pernyataan ini menegaskan bahwa tempe bukan lagi sekadar makanan lokal, tetapi juga makanan global yang mendapat sambutan positif di berbagai pasar internasional.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah