Kabar bagi Penggemar Kucing, Pahami Bahasa Ekor Si Meong

- 4 Juli 2022, 19:21 WIB
Ekor kucing berdiri salah satu  ungkapkan bahasa tubuh yang harus kita pahami.
Ekor kucing berdiri salah satu ungkapkan bahasa tubuh yang harus kita pahami. /tuft and paw/

SABACIREBON - Memelihara kucing di masyarakat belakangan sudah menjadi gaya hidup, bukan lagi sekadar hobi.

Kucing memang salah satu binatang yang paling dekat dengat dengan manusia. Dia bisa hidup dan menyatu dengan pemeliharanya di rumah.

Semakin disayang seekor kucing, maka dia semakin memiliki kebebasan bagi binatang itu untuk berada di tempat manapun bahkan di tempat yang privacy bagi tuannya.

Akan tetapi, sudahkah Anda pahami bahasa dan suasana hati kucing? Ini menjadi bagian penting bagi pemelihara hewan lucu ini.

Baca Juga: Musim Pancaroba Sudah Datang, Waspadalah

Sebab bisa saja kita salah sangka terhadap kucing tertentu karena ketidaktahuan kita.

Kucing, seperti halnya manusia, bisa mengungkapkan keadaan batin mereka melalui bahasa tubuh mereka.

Tuft and Paw adalah lembaga yang banyak menghabiskan banyak waktu untuk meneliti kucing dan mendesain furnitur untuk kucing.

Mereka memiliki banyak ahli perilaku kucing dan dokter hewan. Karenanya mereka memiliki banyak wawasan tentang mengapa kucing berperilaku dengan cara tertentu.

Baca Juga: Ini Travel yang Memberangkatkan 46 Jemaah Haji yang Dideportasi

Marci Koski adalah Pakar Perilaku Kucing. Dia bisa paham dan tepat bagaimana membedakan antara kucing yang cemas, takut, atau marah dengan kucing yang ramah dan nyaman.

Koski akan membagikan beberapa cerita menyenangkan yang akan membantu Anda memahami beberapa kebiasaan bahasa tubuh kucing yang umum.

Langkah pertama dalam membaca bahasa tubuh kucing adalah memahami konteksnya.

Ada banyak isyarat fisik dari suasana hati kucing, tetapi artinya dapat bervariasi tergantung pada konteksnya.

Bahasa ekor

Misalnya, salah satu tanda yang paling dapat diandalkan dari kucing yang percaya diri adalah ekor yang terangkat secara vertikal, tinggi ke udara.

Seringkali posisi ekor ini menunjukkan bahwa kucing merasa nyaman dan terbuka untuk berinteraksi.

Baca Juga: Gelombang Tinggi di Rancakalong Pelabuhan Ratu Merusakkan Puluhan Rumah

Namun, dalam konteks tertentu – seperti mengusir kucing asing di wilayahnya sendiri – ekor berdiri  juga dapat menunjukkan keinginan untuk menyerang.

Ekor tinggi dapat mewakili kucing yang percaya diri atau kucing yang berpotensi agresif tergantung pada kondisi dan suasananya.

Jadi, ketika membaca bahasa tubuh kucing, kuncinya adalah memerhatikan tidak hanya isyarat fisik, tetapi juga situasi di mana mereka terjadi.

Baca Juga: Puan Maharani Berkunjung ke Cirebon Berpesan Jangan Saling Sikut Sesama Kader

Itu merupakan pendekatan yang akan kita ikuti dalam panduan ini.

Saat mempertimbangkan konteks, penting untuk mencoba melihat sesuatu dari sudut pandang kucing Anda.

Orang sering mendekati kucing dengan niat baik, eh, malah dicakar atau digigit.

Ujung-ujungnya menyalahkan sebagai kucing liar dan pemarah. Padahal harus diingat, bahwa kucing itu mungkin merasakan gerakan itu sehingga menyebabkan dia agresif.

Seseorang harus selalu mempertimbangkan apakah situasinya terasa aman bagi kucing atau mungkin menyebabkan mereka takut atau cemas.

Lingkungan gelap dan terbatas yang tidak dapat dengan mudah dihindari oleh kucing menghasilkan lebih banyak stres daripada ruang nyaman terbuka lebar di mana lingkungan dapat dilihat.

Itulah sebabnya kucing biasanya suka bersantai di tempat terbuka yang tinggi seperti counter top atau menara kucing.

Jika kucing mengenal Anda dan semua orang di sekitarnya, kemungkinan besar kucing akan merasa lebih aman dan Anda dapat merasa lebih nyaman.

Semua masukan sensorik – pemandangan, suara, bau – harus diperhitungkan untuk memberikan gambaran yang paling akurat tentang bagaimana perasaan kucing.

Saat mengukur suasana hati kucing, ambil gambaran besarnya terlebih dahulu.***

 

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Tuft and Paw


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x