Waspada Demam Kuning Saat Bepergian ke Luar Negeri

- 11 Juni 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi nyamuk
Ilustrasi nyamuk /ANTARA/Fitra Ashari

SABACIREBON - Demam kuning adalah penyakit menular yang disebabkan oleh flavivirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah menjadi perhatian serius di seluruh dunia, merenggut sekitar 30.000 nyawa setiap tahunnya menurut laporan dari Medical Daily.

Sebagai penyakit endemik di Afrika, demam kuning menyebabkan sekitar 90 persen kematian di wilayah tersebut. Gejala awal muncul dalam waktu seminggu setelah gigitan nyamuk, termasuk demam, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah.

Dalam beberapa kasus, setelah gejala awal mereda, pasien dapat masuk ke fase infeksi berbahaya yang ditandai dengan demam tinggi, penyakit kuning, urin berwarna gelap, dan sakit perut disertai muntah. Fase toksik ini dapat menyebabkan pendarahan dari mulut, hidung, mata, atau perut dan memengaruhi hati serta ginjal.

Tragisnya, separuh pasien yang masuk fase toksik ini meninggal dalam waktu 7-10 hari. Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk demam kuning, namun perawatan difokuskan pada istirahat yang cukup, hidrasi, dan pengobatan untuk meredakan gejala serta mencegah komplikasi.

Vaksinasi merupakan langkah pencegahan yang paling efektif terhadap demam kuning. Selain itu, menghindari gigitan nyamuk dengan mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan obat nyamuk juga sangat penting.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyarankan wisatawan untuk mendapatkan vaksinasi tiga hingga empat minggu sebelum keberangkatan jika bepergian ke negara yang mewajibkan sertifikat imunisasi demam kuning seperti Afrika dan Amerika Selatan.

“Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan vaksinasi termasuk risiko infeksi virus demam kuning di destinasi yang dituju, risiko individu terhadap efek samping vaksin, dan persyaratan masuk ke negara tersebut,” jelas CDC.

Untuk memastikan perlindungan maksimal, wisatawan juga disarankan untuk selalu memeriksa panduan kesehatan perjalanan terbaru dari otoritas kesehatan setempat dan global sebelum merencanakan perjalanan ke daerah endemik demam kuning.

Dengan persiapan yang tepat dan langkah pencegahan yang efektif, risiko terkena demam kuning dapat diminimalkan, memungkinkan perjalanan yang aman dan bebas dari penyakit ini.***

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah