SABACIREBON - Pemerintah Indonesia telah membangun Bendungan Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai upaya mengurangi risiko banjir di hilir Sungai Citarum, khususnya di wilayah Karawang dan Bekasi.
Dua bendungan ini memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan nasional dan diproyeksikan diproyeksikan dapat mereduksi banjir dari hulu Sungai Cihoe hingga 59,33%.
Wilayah yang sering terdampak banjir, seperti Muara Gembong, Bekasi, dan Karawang, akan mendapatkan manfaat signifikan pula dari pembangunan ini.
Baca Juga: Penyidik KPK Periksa Sekda dan dua Anggota DPRD Kota Bandung sebagai Saksi Kasus Korupsi CCTV
Pembangunan bendungan dimaksud pula selain mengendalikan banjir,dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi seluas 561 hektare.
Manfaat lain dari Bendungan Cibeet dan Cijurey diharapkan dapat menghasilkan air baku sebesar 0,71 m3/detik dan berpotensi menjadi pusat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 2x0,5 MW.
Kabupaten Karawang memiliki luas lahan sawah sekitar 150 ribu hektare, yang mampu memproduksi rata-rata 1,3 juta ton gabah kering setiap tahun.
Baca Juga: Siapa Bilang Penggunaan Pengeras Suara Dilarang, Simak Penjelasan Jubir Kemenag Ini
Namun, kebutuhan beras masyarakat hanya sekitar 500.000 ton per tahun. Oleh karena itu, produksi pertanian di Karawang selalu surplus. Namun, jika produksi padi terganggu, pasokan beras nasional dapat terancam.
Pemerintah Kabupaten Karawang berkomitmen mengatasi kendala ini. Selain mengupayakan bebas banjir di sawah, mereka juga menjaga luas lahan sawah dilindungi minimal 95.000 hektare.
Sumber: indonesia.go.id