Mengenang Oce Permana : Wartawan Sejati

- 19 Januari 2023, 15:02 WIB
Oce Permana (alm) saat muda dan produktifitas tinggi sebagai serrang Wartawan./Dok iW
Oce Permana (alm) saat muda dan produktifitas tinggi sebagai serrang Wartawan./Dok iW /

 

SOSOK wartawan sejati itu telah pergi. Memenuhi panggilan Illahi. Oce Permana (71) pernah berkiprah di koran "Bandung Pos". Wafat saat senja Rabu kemarin, 18 Januari 2023.

Ya, wartawan sejati. Almarhum tak kenal lelah menekuni profesi "kuli tinta". Lebih dari separuh usianya. Selepas koran almamaternya "tutup buku" pada jelang tahun 2000, Oce lanjut menggeliat. Tak seperti kebanyakan alumni Bandung Pos yang memilih tiarap. Menunggu ajakan atau peluang lain yang mungkin ada.

Oce Permana justru bangkit mandiri. Melanjutkan kelola Tabloid BOM yang digagas sohibnya, Omay Komar bareng Aat Suwangsa (alm). Omay yang jebolan Harian Mandala mengawali penerbitan BOM pada 1999. Setahun kemudian, mengajak Oce bergabung -- menyusul Bandung Pos stop terbit. Pada 2022, Omay mendorong Oce dan Aat melola secara mandiri. Omay bersama Hikmat Kusumaningrat (alm), eks pemred tabloid Bola menerbitkan tabloid Xpose. Penerbitan berkala yang tak berlanjut.

Benar keyakinan Omay, bahwa Oce mampu mengembangkan BOM. Singkatan dari "Bacaan Orang Muda". Nama koran itu mampu mencuri perhatian khalayak Kota Bandung dan sekitarnya.

Oce Permana dan Omay Komar bagai "setali mata uang". Semasa sejawat, seiring sejalan. Lantas populer dengan sebutan Trio OMO. Bersama sohib lainnya, Martin Wiriadi (harian Merdeka). Ya, Trio OMO (Oce, Martin dan Omay). Martin sudah lebih dulu wafat pada usia relatif muda sekira 1992.

Almarhum Oce Permana punya "kepatuhan" terhadap profesi yang kadung dicintainya. Berselancar di antara ombak persaingan antarmedia. Para sejawatnya pun tak menduga akan langkahnya. Pendek kata, tak terbayang -- "sekelas" Oce mau dan bisa kelola media cetak secara mandiri. Bila sebelumnya, cukup peliputan dan menyusun berita -- kali ini menuntut totalitas.

Oce berani mencoba dan membuktikan, bahwa punya talenta lebih dari sekadar. Langkah tak mudah bagi perseorangan. Penerbitan yang dimungkinkan oleh pesero. Oce menjawab ketidakmungkinan itu. Luarbiasa!

Kerja keras dengan bantuan istrinya, BOM pun secara bertahap mampu unjuk eksis. BOM terbilang (cukup) meledak. Karuan, nama Oce berkibar. Tak kecuali di kalangan stake holders tingkat pemerintah daerah.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x