Catatan: SUDARYO.A.Md *)
TANGGAL 5 Desember telah ditetapkan sebagai Hari Relawan Internasional oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (MU PBB) pada tahun 1985, dengan nama Intrernational Volunteer Day IVD).
Ketika itu MU PBB mengambil langkah tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan kontribusi penting dari pelayanan sukarela dan kesukarelaan kepada para korban bencana alam.
Dalam resolusi 52/17 tgl 20 Nopember 1997 MU PBB memproklamasikan 2001 sebagai tahun Relawan Internasional. Selanjutya, MU PBB dalam resolusinya no 57/106 tgl. 22 Nopember 2002 menyerukan program Relawan PBB (UNV),untuk memastikan bahwa potensi Hari Relawan Internasional terwujud sepenuhnya.
Sejak tahun 2011 hingga kini peringatan Hari Sukarelawan Internasionak dipelopori program UNV dengan mengajukan thema yang berbeda-beda. Untuk peringatan Tahun 2022 tagline “Together Act Now”. Hal tsb bermaksud untuk bersama bertindak sekarang, bukan untuk berdiri sendiri.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Jepang Dikalahkan Secara Dramatis oleh Kroasia lewat Adu Penalti
Sementara di bulan yang sama, tepatnya 26 Desember telah ditetap oleh PMI pusat sebagai Hari Relawan Nasional-Hari Relawan PMI,karena dilatarbelakangi oleh kegiatan para relawan ketika terjadi bencana alam Tsunami di Banda Aceh 2004.
Satu tahun setela gempa Tsunami, Presiden RI menetapkan 26 Desember sebagai Hari Relawan Nasional. Penetapan, menurut HM Jusuf Kalla sebagai Ketua Pusat PMI ketika itu, sebagai menandai Bakti Relawan kepada masyarakat dalam kondisi daruraat. Hari Relawan PMI, kata HM Jusuf Kalla adalah “hari keikhlasan,karena tanpa keikhlasan tidak mungkin kita jadi relawan.
Dengan dasar kesukarelawanan dan keihklasan, bencana alam gempa berskala 5,6 SR yang terjadi pada 21 Nopember 2022 sekitar jam 13.21 wib, menimpa wilayah Kab.Cianjur, Sukabumi dan Bogor yang hingga tanggal 4 Desember 2022 Posko PMI Jawa Barat mencatat lebih dari 300 orang meninggal dunia, serta puluhan ribu warga terdampak oleh kerusakan. Selain itu juga ribuan bangunan rusak.
Baca Juga: Tikus dan Babi Hutan Ganggu Laju Pertanian di Majalengka dan Indramayu
Musibah tersebut mengakibatkan penduduk terdampak terpaksa harus mengungsi ke tempat yang dianggap aman. Puluhan tenda yang dibangun oleh tim Badan Penanggulangan Bencana bersama pemerintah dan sukarelawan PMI penuh oleh para pengungsi terdampak.
Tak kurang dari 300 orang relawan PMI dari kota/kabupaten di Jawa Barat, Prov Banten, Prov.Lampung dan Jawa Timur, serta Korps Sukarelawan dari berbagai perguruan tinggi di Jabar turut membantu masyarakat terdampak bencana gempa tsb.
Bupati Cianjur Drs.Herman Suherman, telah menetapkan Tanggap Darurat Bencana selama 30 hari s.d tanggal 20 Desember 202 dan bila perlu bisa diperpanjang.
Hingga 4 Desember 2022, para relawan PMI masih tetap membantu masyarakat, walau ketika awal terjadinya gempa tidak kurang dari 300 relawan turun membantu secara sukarela dan ikhlas.
Baca Juga: Letusan Gunung Semeru Bisa Timbulkan Tsunami? Begini Tanggapan PVMBG
Oleh tim kordinator, diberikan penugasan sesuai dengan bidangnya termasuk jadwal beristirahat. Relawan dari PMI saling berganti bisa per 5 hari atau per 7 hari. Kini tidak kurang dari 100 orang relawan PMI masih tetap bertugs di Kab.Cianjur, dengan melayani 7 sektor(Assesment, evakuasi, pelayanan kesehatan, pelayanan ambulan /mobil jenzah, air dan sanitasi,psikososial, pemulihan keluarga dan penyemprotan desinfektan).
Posko PMI Jabar hingga 2 Desember 2022 mencatat dampak kesehatan masyarakat meliputi penyakit ISPA, Gastritis, Hioertensi, Diare, penyakit kulit dan diabetes mellitus.
Gempa bumi 5,6 SR 21 Nopember 2022, terlah berdampak pada 117.068 jiwa, dan 115.020 harus mengungsi. Selain itu korban meninggal dunia lebih kurang 300 jiwa dan uka-luka 7.742 jiwa.
Rumah rusak berat 7.914, rusak sedang 10.850, rusak ringan 17.888 termasuk 14 bangunan fasiitas kesehatan dan 282 fasilitas ibadah.
Baca Juga: Ada 11 Titik Pengungsian Usai Letusan Gunung Semeru
Pengurus PMI Prov.Jawa Barat, Irjen Pol (purn) drs.H.Adang Rochjana bukan saja mendung logistik untuk bencana tetapi dukungan itu juga diberikan kepada para relawan untuk tetap semangat, berdoa dan tetap jaga kesehatan diri. Karena para sukarelawan PMI adalah menolong orang di daerah bencana, maka harus sehat dan semangat serta ikhlas..
Minggu 4 Desember 2022, sehari sebelum Hari Relawan Internasional, 5 Desember 2022, di Jawa Timur terjadi Erupsi gunung Semeru. Maka para sukarelawan PMI akan turun ke lapangan bersama apart BPBD,TNI, POlri dan institusi lain.
Disinilah para sukarelawan PMI dengan sukarela dan ikhlas membantu masyarakat korban bencana, sebagai bentuk giat kemanusiaan. Selamat bertugas para Sukarelawa-Semoga Allah swt teetap melindungi.
Baca Juga: inilah Update Jumlah Rumah yang Rusak Berat, Ringan , Fasilitas Sekolah, Tempat Ibadah dan Kesehatan
Korea dukung PMI Jabar
Sukrelawan dan Korps Sukarelawan PMI Jabar, selama tiga hari melakukan kegiatan membantu masyarakat Bandung Barat, dan Kab.Bandung dengan dukungan Korea International Cooperation Agency (Koica).
Lewat Korea Blood Donation and Campaign kegiatan dilakukan sebagai bakti kemanusaian dalam rangka memperingati Hari Relawan Internasional dan Hari Relawan Nasional berupa pengobatan gratis dan aksi donor darah di Dago Dreampark Desa Mekarwangi Kec.Lembang.
Koica memberikan 200 kantong darah untuk UTD PMI Kota Bandung yang melaksnakan pengambilan darah dengan hasil 130 labuh darah.
Baca Juga: World Tour Finals : Apri Siti Fadia Tunggu Hasil Drawing
Sementaa pada hari Minggu 4 Desember 2022 di halaan barat gedung sate dilakukan sosialisasi manfaat donor darah, dengan disaksikan langsung perwakilan dari Koica, Miss Yu.
Sedangkan 7 Desember 2022 akan dilakukan kegiatan yang sama berupa donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat Desa Cibeureum, Kec.Kertasari Kab.Bandung. Pelaksana pelayanan donor darah akan dilakukan Unit Transfusi Darah PMI Kab. Cianjur yang juga mendapat bantuan 200 kantong darah dari Koica.
Kegiatan PMI Prov. Jabar dan Koica, dengan tujuan mengingatkan kembali sejarah kerelawanan dan memotivasi kerelawanan melalui aksi kemanusaiaan bagi kesehatan masyarakat.
*) Humas PMI Jawa Barat