Pengasuh Pesantren Alqur'an Qiroatussab'ah mengatakan, modal untuk para pedagang kecil seperti baso, minuman bajigur, cuanki, dan penganan lain dihimpun dari sadakah para donatur.
Ayi, pedagang minuman bajigur, mengatakan rasa syukur bisa diajak untuk berpartisipasi dalam meyambut 1 Muharam 1444 Hijriah.
Modal sebesar Rp 300.000,00 yang diterimanya cukup menyiapkan minuman dan makanan.
"Alhamdulillah, saya senang. Kalaupun saya menyiapkan agak lebih karena saya juga ingin bersadakah," kata Ayi, yang sehari-hari berjualan keliling kota kecamatan, menggunakan motor. Ia berharap tahun depan acara serupa bisa diselenggarakan lagi.
Baca Juga: Pedagang Cingcau di Jembatan Rajamandala Ngadat, Lemparkan Barang barang Bekas ke Jalan
Pengamatan Sabacirebon, sebelum pawai obor dimulai, usai salat magrib bertempat di masjid diselenggarakan istigotsah.
Lalu selepas salat isya, pengurus DKM bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Limbangan dari atas panggung mengomando start pawai obor.
Sekitar seribu obor yang dibawa peserta menerangi sepanjang jalan yang dilalui pawai. Ada yang sambil bersalawat, juga ada membunyikan berbagai tetabuhan.
Kawasan alun-alun yang semula temaram hanya oleh penerangan umum semakin terang oleh cahaya obor yang mulai dinyalakan.
Musik hadroh dari panggung, semakin memberi semangat bagi mereka yang akan melakukan keliling kota kecamatan dengan jarak tempuh sekitar 2 km.