Bagian tebing tempat tumpuan jembatan di kedua ujungnya terkikis, sehingga jembatan ambruk ke badan sungai.
Tak hanya merobohkan jembatan, beberapa rumah yang berada di pinggir aliran sungai Ciwidey juga terancam roboh, karena aliran sungai yang cukup deras.
Arus kuat s mengikis tebing sungai dan menghanyutkan yang ada di atasnya.
Diperoleh keterangan, dari laporan potongan video yang dikirimkan Kepala Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu, Ismawanto Somantri kepada Jurnal Soreang, terlihat kalau debit air yang turun dari arah hulu atau atas sangat besar dan berwarna coklat pekat bercampur lumpur.
Deras serta kotornya aliran air sungai Ciwidey itu pertanda di daerah hulu atau atas, saat ini sama sekali sudah tidak ada daerah resapan air akibat alih fungsi lahan yang sangat tidak terkendali.
Ismawanto Somantri menduga kerusakan lingkungan di daerah hulu cukup tinggi.
Kerusakan lingkungan terjadi karena ulah para petani liar baik secara individu maupun kelompok yang membuka lahan dan mengganti tanaman keras ke sayuran.
Baca Juga: Wales Lolos ke Piala Dunia 2022, Impian 64 Tahun Akhirnya Terwujud
Peralihan komiditas pertaian itu menyebabkan daerah hulu kehilangan pelindung tanah dan catchmenth aea (daerah tangkapan air). Akibat yang terjadi banjir bandang yang kerap terjadi setiap hujan besar turun.