Aturan Buka Tutup Jalan Kota Bandung Diprotes, Mang Oded: Harus Evaluasi, Ngobrol Dulu sama Dinas

21 September 2020, 07:30 WIB
Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat ditemui usai peluncuran Aplikasi Pasar Pintar di Taman Dewi Sartika, Jumat 11 September 2020.* /TOMMY RIYADI/PRFMNEWS

PR CIREBON - Kebijakan buka tutup jalan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung mendapat banyak protes dari berbagai pihak, sehingga Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengonfirmasi akan segera mengevaluasi kebijakan berpolemik tersebut.

Adapun konfirmasi ini sebagai buntut dari aksi unjuk rasa yang dilakukan pedagang Pasar Baru dengan cara makan di tengah jalan, sebagai bentuk memprotes kebijakan tersebut.

"Ya, kalau protes boleh-boleh saja. Saya sudah bicara kepada gugus tugas harus ada evaluasi," ungkap Oded kepada wartawan di Bandung pada Minggu, 20 September 2020.

Untuk itu, pihaknya bersama tim Gugus Tugas Covid-19 dan unsur forkopimda akan segera membahas hal tersebut.

"Sekarang dievaluasi oleh gugus gugas terkait buka tutup jalan, saya harus ngobrol buka tutup jalan," jelasnya.

Baca Juga: Berawal dari Palsukan Data Reaktif Covid-19, Pelecehan Terjadi di Bandara Soetta saat Rapid Test

Lebih lanjut, Oded mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan menyangkut imbauan pemerintah pusat yang melarang warga memakai masker scuba atau buff karena bahan masker tersebut tipis dan tidak dapat menghalangi debu atau virus menerpa wajah.

"Begini, ke depan harus koordinasi dengan dinas terkait harus dianalisis seperti apa. Gak bisa menyimpulkan hanya statement seseorang, kita jadi bahan pembahasan," tambahnya.

Sebagai informasi, aksi unjuk rasa dengan botram (makan bersama-sama) oleh sejumlah pedagang Pasar Baru guna mengecam kebijakan buka tutup jalan, ternyata banyak dibicarakan warganet di media sosial.

Pasalnya, aksi itu beredar dalam video yang memperlihatkan para pedagang botram di tengah jalan yang sedang ditutup oleh pihak kepolisian.
Usut punya usut, kebijakan buka tutup jalan dianggap semakin merugikan para pedagang yang sudah mulai menggeliat di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Baca Juga: Dorongan Penundaan Pilkada Semakin Kencang, Pakar: Saat ini Persoalannya Bukan Mundur atau Tidak

Sedangkan Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru, Iwan Hermawan menyebut aksi para pedagang pasar botram di tengah jalan sebagai protes terhadap kebijakan buka tutup jalan, sekaligus sebagai bentuk frustasi para pedagang dengan kebijakan merugikan dari pemerintah Kota Bandung.

"Itu aksi spontan dari pedagang dan karyawan Pasar Baru. Saya lihat ini fenomena sosial dari rasa frustasi para pelaku UMKM terhadap kebijakan Pemkot Bandung," ujarnya.

Sementara itu, kebijakan buka tutup jalan berlaku di 5 (lima) ruas jalan di Kota Bandung pada pagi, sore dan malam hari, bahkan sudah dimulai Jumat lalu.

Lengkapnya, kebijakan buka tutup jalan diberlakukan di simpang Jalan Otista-Suniaraja sampai dengan Otista-Asia Afrika, simpang Jalan Asia Afrika-Tamblong sampai dengan Asia Afrika-Cikapundung Barat, Jalan Purnawarman-Riau sampai dengan Purnawarman-Wastukencana, Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Merdeka-Aceh, Jalan Merdeka-Aceh sampai dengan Jalan Merdeka-jalan Jawa.

Baca Juga: Masuki Puncak Gelombang Kedua Covid-19, Inggris Perketat Aturan Isolasi dan Denda Warga Tak Patuh

Pada akhir pekan, buka tutup jalan sampai dengan ring dua, jalan Lingkar Selatan bahkan sampai di wilayah perbatasan Kota.

Buka tutup jalan akan dilakukan pada pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, dan pukul 22.00 hingga 06.00 WIB.

Dengan demikian, bagi masyarakat yang bekerja di wilayah tersebut dapat menunjukkan identitas agar dapat masuk ke jalur tersebut.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler