Meski di Sana Perang di Sini Ada Cuan, Penjual Bendera Tetap Ingin Palestina Cepat Merdeka

29 November 2023, 19:50 WIB
Deretan bendera Palestina yang dijajakan penjualnya di Jln AH Nasution Kota Bandung. /Asep S Bakrie/Sabacirebon/

ADA  fenomena tak biasa di lajur Jalan AH Nasution Kota Bandung belakangan ini. Di beberapa titik sepanjang lajur mulai Bundaran Cibiru hingga Terminal Cicaheum ada  deretan bendera tergantung pada seutas tali.

Pemandangan menarik itu lantaran saat ini bukanlah menjelang perayaan agustusan. Biasanya bendera-bendera yang digantung orang dipinggir jalan lazimnya hanya  menjelang HUT Kemerdekaan RI saja.

Benar, bahwa yang biasa melakukan  seperti itu adalah para penjual bendera. Seperti halnya fenomena di Jln AH Nasution Bandung  memang para penjual bendera. Hanya saja bendera yang mereka jajakan kali ini warnanya bukan merah putih,  akan tetapi merah, putih, hijau, dan hitam, ya, bendera Palestina.

Baca Juga: Berkunjung ke Cirebon? Waspadai Jalur yang Ada di Ruas Nasional Pantura Kab Cirebon Ini, Why? Ini Penyebabnya

Satu di antara penjual  bendera Palestina di Jln AH Nasution adalah Ade (55). Katanya dia sudah berjualan bendera Palestina hampir sebulan ini.  

Ternyata yang dia jual bukan hanya bendera Palestina berbagai ukuran, namun juga asesoris lain yang semuanya melambangkan Palestina.

“Ini ada syal, ikat kepala, juga bendera kecil pakai tangkai plastik,” ujar Ade, asal Kota Bandung, saat ditemui Selasa, 28 November 2023.

Menurut Ade, bendera Palestina yang dijajakannya dibuat di Kampung Babakansari Desa Leles,  Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Baca Juga: Selalu Penuh Kejutan di Shopee 12.12 Birthday Sale, Nikmati Cashback 40% Setiap Hari Hanya di Shopee Video

Kampung itu memproduksi bendera tidak semata menjelang perayaan hari kemerdekaan, tetapi hari-hari biasa pun tetap berproduksi untuk disalurkan ke toko diberbagai kota.  Bahkan pemasarannya hingga ke luar Pulau Jawa.

“Saya mendapat pasokan dari sana (Babakansari) untuk saya jual di sini,” ujar Ade.

Palestina harus merdeka

Ade (60), satu di antara penjual bendera Palestina di Jln AH Nasution Kota Bandung.

Ade menyatakan kagum terhadap  orang Kampung Babakansari yang memiliki kepekaan bisnis. Orang kampung  bendera (begitu biasa orang Babaknsari disebut) tahu tentang rasa simpati  bangsa Indonesia terhadap warga Palestina yang tengah dibombardir Israel.

Saat warga  negara melakukan unjuk rasa damai dalam berbagai bentuk, tentu memerlukan simbol-simbol untuk menunjukkan rasa simpati itu. Simbol yang memiliki makna besar,  apalagi kalau bukan bendera sebagai lambang negara.

Muncul demo-demo menyatakan simpatik terhadap warga Palestina juga terjadi di beberapa negara di dunia.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmi Melantik KSAD dengan Pangkat Jenderal

Soal berapa banyak bendera yang terjual per hari? Ade hanya menghitung omzetnya saja. “Pokoknya dalam sehari tidak kurang dari 500.000 ribu rupiah, bisa saya bawa pulang,” kata Ade.

Ketika dicandai, yang di sana perang yang di sini dapat cuan, kata Ade, dia tidak berpikir seperti itu. Dia  dan kawan-kawan tetap lebih suka kalau perang Palestina dan Israel segera berhenti selamanya.

“Ya nggak, lah, Pak. Kasihan juga mereka. Saya doakan agar warga Palestina segera dan harus merdeka,” kata Ade.

Tapi kalau Palestina merdeka, artinya berjualan benderanya berhenti? Ade berasumsi, tentu tidak katanya. “Kan, nanti kalau Palestina merdeka, setiap menjelang perayaan kemerdekananya kami tetap bisa jualan bendera Palestina….,” ujar Ade.(Asep S Bakrie)***

 

 

 

 

 

    

 

 

 

   

 

 

 

 

 

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler