Pemindahan Ibu Kota Jabar Dinilai Bisa Dorong Provinsi Jabar Selatan, Lebih Urgen Pemekaran Kabupaten

19 Oktober 2022, 09:11 WIB
Salah satu sudut situasi jalanan di sukabumi selatan/andik sc prmn /


SABACIREBON-Ramainya kembali isu pemindahan ibu kota Jawa Barat (Jabar) yang kemudian diklarifikasi sebatas pemindahan pusat pemerintahan provinsi, jika tetap dipaksakan dinilai akan semakin saja menjauhkan masyarakat Jabar selatan.

"Salah satunya masyarakat yang berada di kawasan Sukabumi Selatan. Apalagi selama ini kebutuhan mereka untuk mandiri jadi kabupaten sendiri lepas dari Kab Sukabumi tak pernah digubris Pemrov Jabar. Lantas apa urgensinya isu pemindahan ibu kota itu sekarang. Khususnya untuk masyarakat Jabar Selatan," ujar Ketua Presidium Pembentukan Kab Jampang (Sukabumi Selatan), Andi Kurniadi Arsawijaya, Rabu 19 Oktober 2022.

Baca Juga: Jokowi Buktikan Pernyataannya Bahas Transformasi Sepab Bola dengan Presiden FIFA Gianni Infantino

Dalam menanggapi kembali mencuatnya isu pemindahan ibu kota Jabar ini, Andi berpendapat, jika benar ini sangat kontra produktif dengan visi pemerataan Jabar.

Di mana, selama ini dinilainya bukan rahasia lagi jika kemajuan Jabar Selatan jauh tertinggal oleh Jabar Utara. Sehingga atas dasar itu bukan pemindahan ibu kota yang urgen itu bagi Pemprov, melainkan bagaimana merealisasikan agenda pemekaran daerah yang tulus dan iklas.

"Misalkan jangan karena kabupaten induk tidak setuju daerahnya dimekarkan, lalu provinsi manut begitu saja. Jadi daripada sekarang anggaran besar dipakai pemindahan ibu kota, akan lebih baik dipakai untuk mendukung pemekaran," tandasnya.

Baca Juga: Polri Bersih-Bersih. Harus dengan Sapu Bersih

Menurutnya, jika pemindahan ibu kota Jabar tetap dipaksakan, jangan sampai kemudian justru memunculkan pemikiran lain dari masyarakat Jabar Selatan.

"Sederhananya begini, Jabar itu harus merata. Baik Jabar Utara maupun selatan. Makanya jangan ngambil langkah ironis pak Gibernur ini. Coba sekali-kali dengan pakai nurani apa keinginan kebutuhan masyarakat Jabar Selatan selama ini. Jangan sampai kemudian ini malah memunculkan isu Provinsi Jabar Selatan. Kan itu tidak baik," pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengklarifikasi jika Ibu Kota Jabar tetap di Bandung.

Baca Juga: Inilah Sembilan Kapolda Baru yang Dilantik Kapolri

Pernyataannya ini sekaligus menepis isu pemindahan Ibu Kota Jabar ke Desa Tegalluar, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Menurut Gubernur, yang berpindah itu bukan ibu kota, melainkan pusat pemerintahannya saja.

Alasannya adanya geliat pertumbuhan ekonomi di kawasan Tegalluar. Begitupun wacana di Kertajati.

Baca Juga: Satu Lagi Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Meninggal dalam Perawatan, Total Menjadi 133 Orang

"Jadi tolong jangan pakai sebutan pindah ibu kota, tetapi hanya penyatuan pusat pemerintahan. Itu pun baru sebatas wacana,"
kata Ridwan Kamil di Bandung, Sabtu 15 Oktober 2022.

Sementara perihal pemekaran Kabupaten Jampang (Sukabumi Selatan) dari induk Kab Sukabumi Selatan, selama ini Pemprov Jabar masih tutup mata.

Padahal Kab Sukabumi yang meliputi wilayah Sukabumi Utara, Barat di Pelabuhan Ratu hingga selatan timur yang berbatasan dengan Cianjur merupakan kabupaten terluas di Jawa Bali.

Baca Juga: Band Legendaris Malaysia Search akan Manggung di Bandung

Untuk diketahui dan bisa dijadikan dasar, jauh sebelum era Ridwan Kamil, tetapnya Jaman Yogie SM, nama Kab Jampang Sukabumi Selatan sudah muncul dalam lembaran negara untuk dimekarkan dari Kab Sukabumi.***

Editor: Andik Arsawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler