SABACIREBON - Ribuan warga Kecamatan Balubur Limbangan, Garut, tumplek blek di Alun-alun dan halaman Masjid Besar Kaum Limbangan.
Mereka berdatangan sejak petang menjelang magrib. Sebagian besar yang hadir mengenakan baju muslim dan yang pria tampak banyak yang bersarung.
Kehadiran mereka, yakni warga dan para santri dari beberapa pesantren dikoordinasikan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Besar Kaum Limbangan.
Mereka berkumpul untuk menyambut 1 Muharam 1444 Hijriah atau Tahun Baru Islam, Jumat 29 Juli 2022 dengan berpawai obor.
Baca Juga: Lewandowski Kritik Sikap Politik Munchen Atas Rencana Kepindahannya
Tidak hanya warga dan para santri yang meramaikan suasana Alun-alun dan halaman Masjid Besar Kaum, akan tetapi juga deretan stand makanan serta panggung hiburan siap menyambut tahun baru Islam tersebut.
Ketua DKM Masjid Besar Kaum Limbangan KH Zaki Irvan, menjelaskan, deretan stan makanan terdiri dari pedagang kecil untuk mengisi bazar gratis.
"DKM memberi modal, para pedagang diminta menyiapkan makanannya itu untuk konsumsi masyarakat siapa saja yang sebelumnya diberi kupon," kata Kyai Zaki.
Baca Juga: Kota Cirebon Gelar Second Market Dengan Tema All You Can Thrif
Pengasuh Pesantren Alqur'an Qiroatussab'ah mengatakan, modal untuk para pedagang kecil seperti baso, minuman bajigur, cuanki, dan penganan lain dihimpun dari sadakah para donatur.
Ayi, pedagang minuman bajigur, mengatakan rasa syukur bisa diajak untuk berpartisipasi dalam meyambut 1 Muharam 1444 Hijriah.
Modal sebesar Rp 300.000,00 yang diterimanya cukup menyiapkan minuman dan makanan.
"Alhamdulillah, saya senang. Kalaupun saya menyiapkan agak lebih karena saya juga ingin bersadakah," kata Ayi, yang sehari-hari berjualan keliling kota kecamatan, menggunakan motor. Ia berharap tahun depan acara serupa bisa diselenggarakan lagi.
Baca Juga: Pedagang Cingcau di Jembatan Rajamandala Ngadat, Lemparkan Barang barang Bekas ke Jalan
Pengamatan Sabacirebon, sebelum pawai obor dimulai, usai salat magrib bertempat di masjid diselenggarakan istigotsah.
Lalu selepas salat isya, pengurus DKM bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Limbangan dari atas panggung mengomando start pawai obor.
Sekitar seribu obor yang dibawa peserta menerangi sepanjang jalan yang dilalui pawai. Ada yang sambil bersalawat, juga ada membunyikan berbagai tetabuhan.
Kawasan alun-alun yang semula temaram hanya oleh penerangan umum semakin terang oleh cahaya obor yang mulai dinyalakan.
Musik hadroh dari panggung, semakin memberi semangat bagi mereka yang akan melakukan keliling kota kecamatan dengan jarak tempuh sekitar 2 km.
Suasana jalan-jalan kota kecamatan yang berada di Jalan Raya Nasional Bandung-Tasikmalaya itu terasa gebyar.
Kendaraan-kendaraan yang melaju memang sempat terhambat sebentar, tatkala barisan pawai harus menyeberang memotong jalan raya.
Antusias masyarakat di setiap jalan yang dilewati tampak dengan turut menyaksikan arak-arakan. Bahkan ada warga yang sengaja menyiapkan minuman mineral bagi peserta pawai, seperti di Jln Dalem Kasep.
Tiba kembali di alun-alun dan halaman Masjid Besar Kaum limbangan, peserta pawai langsung menyerbu stand makanan.
Kembang api yang memendarkan cahaya warna-warni menambah gebyar suasana.
“Isya Allah tahun baru hijriah yang akan datang, kegiatan yang sama akan kita selenggarakan lagi,” ujar KH Zaki Irvan.***