SABACIREBON - Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan, penggabungan perusahaan umum daerah (Perumda) PT Silih Asih ke Perumda PT Sindangkasih Multi Usaha (SMU) dengan tujuan agar lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola pada perusahaan tersebut.
Penggabungan perusahaan daerah itu dilakukan setelah Pemda Kabupaten Majalengka sebagai pemegang saham perusahaan memperoleh hasil kajian dari Komite Investigasi Negara (KIN) yang menyarankan kepada Bupati agar kedua Perusahaan Umum Daerah (Perumda) milik Pemda Majalengka baik itu PT. Silih Asih dan PD SMU itu sebaiknya digabungkan menjadi satu.
Diharapkan pengabungan usaha kedua Perumda itu agar selain meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola juga agar dapat mencapai keuntungan usaha sehingga mampu memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Majalengka.
Baca Juga: PKB Optimis Pemilu 2024 di Majalengka Bisa Meningkat 100 Persen
Bupati Karna Sobahi ketika ditanya wartawan, termasuk SABACIREBON.COM di Gedung Yudha, Jumat 13 Mei 2022 mengatakan, yang menjadi dasar pemikiran kenapa kedua perusahaan itu digabungkan, setelah melihat progres atau perjalanan usaha PT Silih Asih, jangankan memberikan laba, yang ada malah rugi.
Ia menjelaskan kerugian itu seperti terjadi pada biaya operasional, kemudian honor pengawas, direktur, maupun operasional pegawai.
“Jadi selama ini kita nombokin terus ya, sementara kita mengandalkan dari Perumda itu kan PAD,” kata Bupati Majalengka.
Baca Juga: Maju di Muscab Partai Demokrat Kota Cirebon, Novi: Bismillah Saya Putuskan Maju
Lalu ia mlanjutkan, oleh karena itu dasar pemikiran atau kajian dari Komite Investigasi Negara (KIN) sudah benar agar kedua perusahaan milik daerah itu digabungkan untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola pada Perumda PT SMU.
” PT. Perumda Silih Asih digabungkan dengan PD SMU maka jadilah PT. SMU, dasarnya itu,” jelas Karna.
Disebutkan Perumda selama perjalanan bisnisnya hanya mengurus apotek, padahal apotek sekarng itu jumlahnya sudah banyak dan tersebar dimana-mana.
“Nampaknya apotek Silih Asih ini kurang begitu mampu bersaing dan munculah apotek-apotek yang lain,” tuturnya.
Baca Juga: SEA Games, Menang 4-0 Timnas Indonesia Paksa Filipina Angkat Koper Dari Arena Sepak Bola
Dicontohkan sekarang saja dokter sudah punya apotek sendiri. Kalau praktek itu tidak perlu menggunakan apotek milik orang lain, malah pake apotek dia sendiri.
Ketika ditanyakan oleh media terkait seberapa banyak modal awal pertama yang digulirkan Pemda Kabupaten Majalengka kepada Perumda Silih Asihyang merugi itu, bupati menjawab:“Saya kurang tahu persis berapa modal yang digulirkan, karena itu kepemimpinan yang lalu ya.Saya tahunya setelah mendapat laporan bahwa PD Silih Asih ini sangat rugi,” tutupnya.*** (Ade Nurhidayat)