Bicara Langkah Joe Biden Terhadap Islam, Refly Harun: Semoga Sesuai Komitmen Awal

- 8 November 2020, 15:21 WIB
Jill Biden bersama dengan suaminya, Presiden AS ke-46, Joe Biden.
Jill Biden bersama dengan suaminya, Presiden AS ke-46, Joe Biden. /Instagram.com/@drbiden

PR CIREBON - Joe Biden, Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) mengejutkan umat muslim di Dunia. Ia berjanji akan memperlakukan Islam sebagaimana wajarnya.

"Saya berjanji kepada Anda sebagai presiden, Islam akan diperlakukan sebagaimana mestinya, seperti keyakinan agama besar lainnya. Saya sungguh-sungguh bersungguh-sungguh," kata Biden.

Bahkan dalam video tersebut Biden mengutip hadis Nabi Muhammad.

"Hadist Nabi Muhammad memerintahkan siapa pun di antara kamu melihat kesalahan biarkan dia mengubahnya dengan tangannya jika dia tidak mampu, maka dengan lidahnya jika dia tidak mampu, maka dengan hatinya," kata Biden.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Kepada Joe Biden dan Kamala Harris, Rihanna: Banyak Pekerjaan yang Harus Dilakukan

Suara Muslim Amerika akan menjadi bagian dari pemerintahan jika saya mendapatkan kehormatan menjadi presiden saya akan mengakhiri larangan (Travel ban) bagi muslim pada hari pertama," ujar Biden.

Selain itu, dia memberikan tweet melalui akun media sosial resminya. Publik langsung ramai memberi tanggapan untuk Biden. Dalam komentarnya, banyak warganet yang kemudian mengaku terharu hingga berdoa agar Biden benar-benar terpilih nantinya.

"Saya berjanji kepada Anda, sebagai presiden, Islam akan diperlakukan seperti kepercayaan konvensional lainnya Joe Biden." imbuhnya.

Baca Juga: Senang Joe Biden Raih Kemenangan, John Legend Ungkapkan Kekesalannya pada Donald Trump

Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Minggu 8 November 2020 dengan durasi enam belas menit dua belas detik pada akun YouTube Refly Harun

Menurut Refly Harun memang di negara-negara Eropa yang kurang mengenal Islam termasuk Amerika, karena Amerika latin menganggap bahwa Islam seperti diperlakukan sebagai agama yang penuh dengan wajah kekerasan dan terorii

Seperti yang di lakukan Macron yang kemudian mengambil kesimpulan ketika ada satu orang yang kebetulan beragama Islam melakukan tindakan kekerasan termasuk main hakim sendiri yang kemudian ditudingkan kepada semua komunitas Islam dan seolah-olah itulah perilaku suatu agama.

Baca Juga: Terharu Melihat Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris, Selena Gomez Sampai Menangis

"Saya ingat ketika saya di Amerika serikat ada seorang yang mengatakan bahwa Alquran itu sebagai kitab perang." ucap Refly Harun, pakar Tata Negara

Oleh karena itu suatu pemahaman-pemahaman yang tidak komprehensif ini yang akan menyulitkan sesungguhnya.
 
Dalam hal ini joe biden yang berjanji untuk memperlakukan Islam sewajarnya, agar tidak di pandang dengan wajah kekerasan dan simbol Terorisme serta dapan membawa persatuan dalam umat beragama di seruruh bagian Amerika.

Baca Juga: Isi Debat Eri Cahyadi Diprotes Soal Bimbingan Belajar ke Siswa Surabaya, Pakar: Pemborosan Anggara

Fenomena politik terakhir ini memang dipenuhi kembali oleh jago-jago tua, yang mana jago-jago tua ini kembali memenangkan pertarungan dan kembali bertarung dalam kancah politik.

"Seperti di Indonesia terjadi juga ketika jago-jago tua tidak beranjak sebagai calon presiden seperti Prabowo Subianto misalnya dalam usia yang sudah enam puluh delapan tahun, yang mana Prabowo Subianto dalam usia tersebut maaih bertahan menjadi politisi top dan bahkan menjadi ketua umum partai Gerindra hingga saat ini dan ikut pilpres." ujar Refly.

"Dan diperkirakan empat tahun kedepan ketika usianya 73 tahun yang bersangkutan masih berminat untuk mengikuti pertarungan." imbuhnya.

Baca Juga: Kamala Harris Banjir Dukungan dari Atlit Putri AS, Warga Kulit Hitam Dapat Teman di Pemerintahan

Menurut pakar Tata Negara, Refly Harun kalau kita berkaca pada Joe Biden yang berusia 78 tahun maka usia Prabowo akan lebih muda 5 tahun dalam pertarungan pilpres nantinya.
 
Sebelumnya kita tahu juga ketua umum ketua umum partai politik seperti Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, juga Surya Paloh turun lagi ke gelanggang memimpin partai politik.

Inilah rasanya sejak tahun 2000 pemilihan presiden Amerika serikat sangat ketat dan juga penuh dengan gonjang-ganjing karena perilaku Trump misalnya dan ada juga versi yang mengatakan Demokrat yang tidak adil.

Baca Juga: Sejumlah Sekutu AS Merapat Saling Beri Apresiasi atas Kemenangan Biden-Harris, Berikut Daftarnya

Kemudian pada janji Joe Biden memang secara tradisional in general orang-orang Amerika serikat termasuk pemimpin-pemimpin nya tidak begitu bersahabat dan memandang baik dengan agama Islam

"Mereka menganggap Islam adalah sebuah komunitasyang keras dan kerap menumpahkan darah serta sebagai simbol terorisme dan lain sebagainya." ujarnya

Sehingga sikap islamophobia wajar terjadi di sana karena kurangnya pengetahuan terhadap Islam itu sendiri, termasuk juga bahwa Islam di dunia tidak hanya Arab tapi juga pada negeri seperti Indonesia yang ini generalnya secara garis besar secara umum Islamnya adalah Islam yang moderat.

Baca Juga: Ucapan Indonesia ke Amerika Ganti Presiden, Jokowi: Kemenangan Harapan Demokrasi, Selamat

"Kalaupun ada yang radikal dan ada yang katakan garis keras, itu sebenarnya hanya sebuah link yang tidak terlalu lebar pada suatu kelompok-kelompok kecil sesungguhnya." ucap Refly Harun

"Tapi secara umum Islam di Indonesia adalah Islam moderat, Islam yang toleran dengan perbedaan-perbedaan apalagi dengan sudah menerima pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia." imbuhnya

Ketika Joe Biden berjanji untuk menempatkan Islam sebagaimana sewajarnya lalu mengutip hadis nabi mengenai sebuah kemungkaran yang harus dihentikan dengan tangan, dengan lisan atau dengan hati yang menolak itu sangat luar biasa.

Baca Juga: Beri Penghormatan ke Korban Serangan Gereja Nice, PM Prancis: Terorisme Punya Nama, Islam Radikal

Mudah-mudahan komitmen ini dipenuhi oleh Joe Biden dan Joe Biden bukanlah orang kemarin dalam politik Amerika serika, karena pada pemilihan pilpres tahun pertama kali Barack Obama yaitu pada tahun 2008, Joe Biden sengaja dipasang sebagai wakil presiden.

Mengingat Obama adalah pemain baru dalam politik Amerika serikat, memang dia adalah senator dari negara bagian ilinoa Chicago

Tetapi untuk berlaga dalam pilpres dianggap masih baru, tapi popularitasnya tinggi dan ketika memerintah yang membutuhkan pendamping yang dianggap paham punya pengetahuan yang luas terhadap politik luar negeri sehingga punya kewibawaan

"Maka dipasanglah Joe Biden sebagai wakil presiden." imbuhnya.

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x