Indonesia Berniat Gelar Pilkada 2020 saat Pandemi, Tiga Negara Ini Justru Tunda demi Nyawa Rakyat

- 23 September 2020, 17:45 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 / Alexey Hulsov/Pixabay/

Sebelumnya, Selandia Baru sempat melaporkan nol kasus selama 102 hari.Kemudian, Selandia Baru kembali mengkonfirmasi kasus baru Covid-19 yang terjadi di Auckland pada Agustus 2020 dan memaksa diterapkannya pembatasan.

Seiring melambatnya jumlah infeksi, Perdana Menteri Selandia Baru Ardern telah mencabut semua pembatasan di seluruh negeri sejak Senin, 21 September 2020 lalu.

"Tindakan kami secara kolektif telah berhasil mengendalikan virus. Ini adalah pusat wabah dan karena itulah kehati-hatian diperlukan di sini," jelas Ardern dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Fuad Bawazier Ajak Pemilih Tolak Datang ke TPS Pilkada 2020, Demi Kesehatan atau Sengaja Boikot ?

  1. Hongkong

Pemerintah Hongkong telah memutuskan untuk menunda pemilu selama satu tahun yang sebelumnya dijadwalkan pada September 2020.

"Penundaan ini seluruhnya dilakukan dengan alasan keamanan publik, tidak ada pertimbangan politik," kata Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dikutip dari BBC, 31 Juli 2020.

Menurut Carrie, dengan jumlah 4,4 juta pemilih yang terdaftar di Hongkong, pemilihan akan berpotensi melibatkan pertemuan dalam skala besar dan meningkatkan risiko infeksi.

Ia mengatakan bahwa melanjutkan pemilihan pada bulan September akan menimbulkan risiko khusus bagi pemilih lanjut usia.

Baca Juga: Tiga Keunikan Pilkada Jember, dari Petahana Maju Jalur Independen hingga Mufakat Parpol Jauhi Faida

  1. Bolivia

Negara Bolivia pun terpaksa harus menunda pemilu dua kali akibat pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya, pemilu akan digelar pada Mei dan ditunda menjadi 6 September.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x