Isu Black Lives Matter Kembali Mencuat, Polisi Kulit Putih Serang Pria Kulit Hitam dengan Anjing K-9

- 18 September 2020, 19:37 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa Black Lives Matter.
Ilustrasi aksi unjuk rasa Black Lives Matter. /- Foto: Pixabay / bmartinseattle

PR CIREBON - Seorang petugas polisi di Utah, Amerika Serikat (AS), didakwa melakukan penyerangan hampir lima bulan setelah rekaman kamera menunjukkan dia memerintahkan anjing polisi K-9 miliknya untuk menggigit seorang pria kulit hitam yang berlutut dengan tangan di udara.

Petugas polisi tersebut, Nickolas Pearce, didakwa dengan kejahatan tingkat dua yang diperburuk dalam insiden 24 April tersebut, menyebabkan Jeffrey Ryans (36) mengalami cedera kaki dan cacat yang berkepanjangan.

“Jeffrey Ryans tidak menolak penangkapan. Dia jelas tidak akan memberikan ancaman kekerasan atau melukai siapa pun. Dia dipagari di suatu tempat dan bersikap patuh," ujar Jaksa Wilayah, Sam Gill, seperti dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Huffington Post.

Baca Juga: TREASURE Nyatakan Cinta dalam Comeback Pertama Lewat Lagu Bertajuk 'I LOVE YOU'

Nickolas Pearce, yang berkulit putih, akan menghadapi hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Kronologi kejadiannya disebutkan bahwa pihak berwenang menerima laporan kekerasan dalam rumah tangga di rumah Jeffrey, di mana petugas menghadapi Jeffrey di luar.

Para petugas mengatakan mereka percaya bahwa Jeffrey, yang memiliki perintah untuk melarang dia pergi ke rumah, mencoba melarikan diri dari tempat kejadian.

Baca Juga: Pecah ke Rekor Tertinggi, Angka Sembuh Harian Covid-19 Indonesia Tembus 4.088

Jeffrey tidak segera mengikuti perintah Nickolas untuk berlutut, tetapi dilaporkan bahwa Jeffrey mematuhinya sebelum Nickolas memerintahkan anjing itu untuk memukul dan menggigit.

Anjing itu pertama kali menggigit Jeffrey saat dia berlutut dengan tangan terangkat. Nickolas menempatkan Jeffrey di borgol, dan anjing itu terus menggigit Jeffrey saat dia jatuh dan menangis kesakitan sambil Nickolas sesekali memberi tahu anjing itu untuk terus memukul dan menggigit Jeffrey.

“Komplikasi akibat gigitan anjing telah mengakibatkan kerusakan yang berlarut-larut pada kakinya dan cacat permanen pada kakinya karena bekas luka yang terlihat,” kata kantor kejaksaan dalam dokumen tuntutan.

Baca Juga: Khawatir Data Amerika Serikat Bocor ke Tiongkok, Donald Trump Kini Gencar Awasi Tencent

Insiden itu tidak menjadi perhatian pejabat senior polisi sampai Agustus ketika Jeffrey mengajukan gugatan perdata dan memperlihatkan rekaman kamera penangkapan Jeffrey.

Nickolas ditempatkan pada cuti administratif untuk menunggu hasil penyelidikan, dan departemen menangguhkan program penangkapan K-9 di tengah tinjauan eksternal terhadap kebijakan, prosedur, pelatihan, dan penerapannya di lapangan.

Departemen kepolisian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengambil keputusan jaksa wilayah dan temuan Badan Peninjau Sipil dengan sangat serius.

"Keduanya akan dievaluasi dan diperhitungkan saat Departemen sedang menyelesaikan penyelidikan Urusan Dalam Negeri. Jika Urusan Internal menemukan bahwa Petugas Pearce melakukan pelanggaran kebijakan, Kantor Kepala akan mengikuti proses disipliner yang diwajibkan menurut hukum negara bagian dan federal. Ini bisa memakan waktu, tapi kami akan melakukan ini secepat mungkin untuk memberikan kesimpulan yang cepat untuk masalah ini,” tuturnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Huffington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x