Menurut laporan tersebut, tim di University of Texas Medical Branch Center for Biodefense and Emerging Diseases dan Galveston National Laboratory menguji obat Ab8 dan menemukannya memblokir virus yang hendak memasuki sel.
Dalam uji coba tikus, mereka yang diobati dengan Ab8 memiliki jumlah virus menular 10 kali lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati.***