Putra Mahkota Arab Saudi Dituding Membunuh Jamal Khashoggi, Donald Trump: Aku Menyelamatkannya

- 12 September 2020, 08:31 WIB
Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman*
Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman* //Middle East Eye

PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa ia melindungi Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dari Kongres setelah pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2018.

Hal itu didapat dari pernyataan Trump di buku 'Rage' karangan Bob Woodward.

Dalam buku itu, Trump berbicara tentang Jamal Khashoggi yang merupakan kritikus keras pemerintah Arab Saudi. Khashoggi juga pernah menjadi kolumnis untuk media AS, The Washington Post, hingga dia dibunuh oleh agen Saudi di Istanbul pada 2018.

Baca Juga: Reporter Pertanyakan Alasannya Sengaja Remehkan Virus Corona, Trump Marah Besar: Ini Aib Bagi Bosmu

Bob Woodward yang juga merupakan seorang editor dari media yang sama dan telah bekerja di surat kabar itu sejak 1971, mengatakan kepada Trump bahwa staf surat kabar tersebut sangat tertekan dengan kematian Khashoggi.

Kematian kolumnis tersebut diduga diperintahkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi.

"Kematian Khashoggi adalah salah satu hal yang paling mengerikan," kata Woodward pada Trump, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Huffington Post.

Baca Juga: Airlangga Tuding Saham Jatuh Gegara Anies Baswedan, Rizal Ramli: Bung Jangan Suuzdon dan Cetek

Woodward lalu mendesak Trump untuk mengomentari dugaan keterlibatan Putra Mahkota.

"Aku menyelamatkannya," kata Trump mengenai Putra Mahkota Saudi, “Aku bisa membuat Kongres melepaskannya. Aku membuat Kongres berhenti mengejarnya. "

Trump kemudian berargumen bahwa Arab Saudi adalah mitra bisnis penting bagi Amerika Serikat, dan mengulangi klaim Putra Mahkota bahwa dia tidak ada hubungannya dengan pembunuhan Khashoggi.

Baca Juga: Konten Provokatif Merajalela di Media Sosial, Pemimpin Dunia Gencar Menyuarakan Isu anti-Islam

Lebih lanjut, Trump mengungkapkan, Putra Mahkota selalu mengatakan bahwa dia tidak melakukannya.

 “Dia mengatakan itu kepada semua orang, dan terus terang aku senang dia mengatakannya," ujar Trump.

Sebelumnya, pada Juni 2019, Trump juga berkata bahwa dalam percakapan dengan Putra Mahkota Mohammed, kematian Khashoggi tidak pernah muncul, dan satu-satunya prioritas Timur Tengahnya adalah mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir dan melindungi Israel dan Arab Saudi.

Baca Juga: Alami Kenaikan, Pegawai Pemkot Bandung yang Positif Terpapar Covid-19 Bertambah Menjadi 189 Orang

“Cuma itu yang saya pedulikan. Lihatlah, Arab Saudi membeli barang kita seharga 400 miliar dolar (lebih dari 60 triliun rupiah). Itu hal yang sangat bagus untuk kita,” kata Trump saat itu.

Pada September 2019, Trump melanjutkan dukungannya kepada Arab Saudi.

Ia segera memanggil Putra Mahkota setelah fasilitas minyak Saudi diserang. Penyerangan itu diduga dilakukan oleh kelompok pemberontak Houthi Yaman.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Huffington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah