Putra Mahkota Arab Saudi Gencar Tangkap Ulama, Warga: Ini Kampanye Terbuka untuk Singkirkan Islam

- 10 September 2020, 11:39 WIB
Abdullah Basfar.*
Abdullah Basfar.* //Middleeastmonitor

PR CIREBON - Baru-baru ini, Arab Saudi menangkap Sheikh Abdullah Basfar yang merupakan ulama dan salah satu pembaca Alquran terkenal di kalangan umat Islam dunia.

Dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Middle East Monitor, kabar ini terkait penangkapan Abdullah Basfar itu didapat dari akun Twitter The Prisoner of Conscience (@m3takl_en).

Akun Twitter tersebut menulis bahwa Sheikh Abdullah Basfar ditangkap pada Agustus 2020 namun tidak memperinci mengenai alasan ditangkapnya ulama tersebut.

Baca Juga: Arteria Dahlan Tuai Sorotan Usai Disebut Cucu PKI, Said Didu: Dari Gayanya, Seperti Ada Rasa Benci

“Kami mengonfirmasi penahanan Sheikh Dr Abdullah Basfar sejak Agustus 2020,” tulis akun tersebut.

Selain sebagai pembaca Alquran, Sheikh Abdullah Basfar juga merupakan seorang profesor di departemen Sharia and Islamic Studies di King Abdul Aziz University di Jeddah dan mantan Sekretaris Jenderal Organisasi Kitab dan Sunnah Dunia.

Akun The Prisoner of Conscience juga menulis cuitan tentang penangkapan ulama lain, salah satunya adalah Sheikh Dr. Saud Al-Funaisan yang ditangkap sejak Maret 2020.

Baca Juga: Sengaja Tutupi Ancaman Virus Corona agar Negara Tak Panik, Trump: Saya Ingin Selalu Meremehkannya

Al-Funaisan merupakan seorang profesor universitas dan mantan dekan fakultas Syariah di Universitas Al-Imam di Riyadh.

Penangkapan ulama-ulama tersebut menuai berbagai macam komentar di kalangan netizen di Arab.

Beberapa orang menganggap tindakan ini sebagai bentuk tindakan keras terhadap ekstremisme di Arab Saudi, terlebih dengan rencana Putra Mahkota Mohamed Bin Salman yang menginginkan penghapusan identitas agama di Arab Saudi.

Baca Juga: Puji 2 Periode SBY, Fahri Hamzah Kritik Pemerintahan Jokowi Terseret Dendam Tak Jelas

Akan tetapi sejumlah besar penduduk Arab Saudi mengungkapkan kemarahan mereka atas penahanan tersebut.

Akun Twitter seorang warga Saudi menulis bahwa elit yang dibutuhkannya ada di penjara bukanlah ulama.

“Ulama kami ditahan secara sewenang-wenang, sementara orang lain menikmati kebebasan dan menyebarkan korupsi di negara ini. Ini adalah kampanye terbuka untuk menyingkirkan Islam dan menyebarkan kejahatan di tanah Haramin," ucap seorang warga Saudi seperti dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Middle East Monitor.

Putra Mahkota Mohamed Bin Salman yang berkuasa sejak tahun 2017 sebagai Wakil Perdana Menteri ini telah menangkap para jurnalis, ulama, ataupun akademisi yang memberikan kritik terhadap caranya memerintah dan rencananya untuk mensekulerkan pemerintahan Arab.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x