Tepis Ketakutan Publik Terhadap Vaksin Covid-19 Rusia, Duterte Mengaku Siap Jadi Kelinci Percobaan

- 11 Agustus 2020, 16:59 WIB
POTRET Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
POTRET Presiden Filipina Rodrigo Duterte. /AFP

PR CIREBON - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji upaya Rusia untuk mengembangkan vaksin virus corona baru dan bersedia berpartisipasi dalam uji coba.

Ia pun dengan senang hati menyambut tawaran pasokan vaksin Covid-19 dari Moskow tersebut.

Rusia mengharapkan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19 potensial bulan ini dan siap untuk memberikannya ke Filipina, atau bekerjasama dengan perusahaan lokal untuk memproduksinya secara massal.

Baca Juga: Dapat Lampu Hijau, India akan Lakukan Uji Coba Klinis Obat Antiparasit Asal Korsel untuk Covid-19

Filipina memiliki jumlah infeksi virus corona tertinggi di Asia Tenggara, yang naik menjadi 136.638 pada Senin, 10 Agustus 2020, setelah mencetak rekor lonjakan harian sebanyak 6.958 kasus.

"Saya akan memberi tahu Presiden (Vladimir) Putin bahwa saya memiliki kepercayaan besar pada studi Anda dalam memerangi Covid-19, dan saya percaya vaksin yang Anda hasilkan sangat baik untuk kemanusiaan," kata Duterte, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Perlombaan global yang hingar-bingar untuk mengembangkan vaksin Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran, bahwa kecepatan dan prestise nasional justru dapat membahayakan keselamatan.

Untuk menghilangkan ketakutan publik, Duterte menawarkan diri menjadi kelinci percobaan ketika vaksin dari Rusia itu tiba.

Baca Juga: Indonesia Kembangkan Vaksin Covid-19, Jokowi Pastikan Vaksin Merah Putih Segera Meluncur di 2021

"Saya bisa menjadi orang pertama yang dapat mereka coba," tegasnya.

Sementara itu, Kantor Kepresidenan Filipina pada Selasa, 11 Agustus 2020 menyatakan, Filipina siap untuk bekerja dengan Rusia dalam uji coba vaksin, pasokan, dan produksi.

Pada Juli lalu, Duterte mengajukan permohonan kepada mitranya dari Tiongkok untuk menjadikan Filipina sebagai prioritas jika mengembangkan vaksin, di tengah kekhawatiran negara berkembang tentang ketersediaannya.

 

Duterte bulan ini memberlakukan lagi penguncian yang ketat di dan sekitar Manila selama dua minggu, menyusul permohonan dari tim medis garis depan di tengah lonjakan infeksi selama periode pelonggaran pembatasan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x