Lebih lanjut, ia memercayai Xiaobin yang selalu berada di balik layar komputer untuk mengerjakan kelas online karena keadaan kamarnya selalu tertutup.
“Dia menutup semua jendela dan mengunci pintu kamarnya jadi kami tak tahu apa yang sebenarnya dikerjakan.”
Baca Juga: Pamerkan Suara Memukau, Cho Seung Youn Kenang Mendiang Ayah dan Jelaskan Makna Dibalik Nama Panggung
Namun rupanya, sang ibu tahu Xiaobin nyaris tak pernah tidur dalam dua bulan terakhir. Tepatnya, Xiaobin menghabiskan 22 jam sehari untuk bermain video game nonstop.
“Dari chat dengan temannya aku tahu anakku tak pernah tidur, hanya dua jam saja sehari,” ujarnya.
Sontak saja, Xiaobin dilarikan ke rumah sakit pada bulan Maret setelah tiba-tiba pingsan. Dokter mendiagnosis remaja sekolah itu mengalami stroke otak setelah menjalani CT scan.
Lebih buruk lagi, Xiaobin harus juga kehilangan sensasi di lengan dan tangan kirinya.
Baca Juga: Ungkap Pembunuhan Editor Metro TV, Polisi Kerahkan Anjing Belgian Malinois untuk Lacak Jejak Pelaku
Menurut Dokter Li, spesialis otak rumah sakit mengatakan kondisi Xiaobin dipicu gaya hidup tidak sehat akibat begadang demi bermain game.
“Alasan utamanya pola tidur dan pola makan yang tidak teratur karena tidak bersekolah. Orangtua juga terlalu menoleransi perilakunya.”