Terabas Batas Tradisi Musik Rohani, Biksu Buddhis Ini Nekat Campurkan Beatbox dengan Nyanyian Buddha

- 10 Juli 2020, 15:40 WIB
Seorang biksu Buddhis asal Jepang, Yogetsu Akasaka terkenal kala ia menciptakan suara beatbox untuk mengubah tradisi musik rohani.*
Seorang biksu Buddhis asal Jepang, Yogetsu Akasaka terkenal kala ia menciptakan suara beatbox untuk mengubah tradisi musik rohani.* //SCMP

PR CIREBON - Musik beatbox dikenal dekat dengan diri anak muda masa sekarang. Begitu pun dengan musik rohani yang berirama menentramkan jiwa dengan alunan syahdu.

Namun rupanya, seorang biksu Buddhis asal Jepang, Yogetsu Akasaka terlalu nekat mencampurkan kedua alunan yang bertentang itu menjadi satuan terpadu.

Hingga akhirnya, ia mendadak terkenal atas ide nekat yang menerabas batas tradisi tersebut.

Bahkan, ia pun terlihat membagikan prosesnya dalam kanal YouTube dan Soundcloud miliknya, dengan untuk memberikan rasa nyaman pada pendengar.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Amoeba Pemakan Otak Manusia, Diduga Masuk dari Hidung hingga Mampu Renggut Nyawa

Dalam kisahnya, biksu berusia 37 tahun tersebut sebelumnya merupakan seorang pengamen di Amerika Serikat dan Australia hingga di tahbiskan pada tahun 2015 silam.

melansir dari SCMP, Akasaka kini tinggal di Tokyo, Jepang untuk mengawali karir sebagai beatboxer sejak berusia 20-an. Bahkan, ia sempat memiliki mesin loop pertamanya yang dibeli pada tahun 2009.

Saat ia nekat mencampurkan beatbox dengan nyanyian buddha, tujuannya hanya untuk membuat rileks pendengar.

Baca Juga: Rekam Sejarah Buruk, Danau Lokasi Seleb Naya Rivera Tercatat telah Tenggelamkan Lusinan Orang

“Setelah saya kembali dari pelatihan saya di kuil, saya berpikir bahwa saya ingin melakukan musik lagi, tetapi saya ingin melakukan sesuatu sebagai biksu Buddha dan juga seorang musisi,

“Saya pikir: mungkin saya bisa mencoba melantunkan musik saya. Saya agak takut karena ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya - itu di luar tradisi,

"Tetapi saya baru mencobanya, dan itu terdengar sangat bagus bagi saya, jadi saya pikir mungkin saya harus melakukannya untuk orang lain,

"Dan ketika saya bermain di depan orang lain, mereka menyukainya," jelas Akasaka seperti dikutip dari South China Morning Post.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Zona Hitam di Banjarmasin Buat Hewan Kurban Terinfeksi Virus Corona?

Sementara itu, Akasaka kini telah banyak tampil di depan banyak orang dengan membawa musik rohani mendalam ke lingkungan non-spiritual, seperti festival musik, konfersensi, dan acara perusahaan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x