Sementara itu, Pemerintahan Hamdok masih disibukkan dengan krisis ekonomi yang memburuk. Terbukti dengan mata uang pound Sudan anjlok dan inflasi tahunan mencapai 100%.
Bahkan pekan lalu, negara-negara asing menjanjikan $ 1,8 miliar (Rp 26,1 Triliun) pada konferensi yang diselenggarakan oleh Jerman untuk membantu Sudan mengatasi krisis ekonomi yang menghambat transisinya.
Namun ternyata, suntikan dana dari asing itu masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan dalam sebuah bantuan, termasuk telah diperparah oleh pandemi virus corona.***