Rencana aneksasi terhadap wilayah Tepi Barat dengan membangun permukiman Yahudi diumumkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, setidaknya, pada April lalu.
Rencana itu kembali mengemuka belakangan ini, menjelang waktu pembahasan lebih lanjut oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan pada 1 Juli mendatang.
Baca Juga: Sampaikan Rindu pada Kekasih, Single 'Tunggu Aku' Buat Andika Mahesa Terima Berbagai Pujian
AS, khususnya di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, adalah pihak pengusung proposal perdamaian untuk konflik Palestina-Israel, Kesepakatan Abad Ini (Deal of the Century)—yang ditolak Palestina karena dianggap hanya menguntungkan Israel, dan ditindaklanjuti dengan rencana aneksasi.
Zuhair menyebut AS juga berupaya untuk melakukan pengepungan secara militer terhadap otoritas nasional Palestina.
“Kami dapat menderita secara finansial dan ekonomi, namun kami akan tetap berdiri di posisi yang sama, yakni dengan keras untuk menggagalkan semua aktivitas maupun langkah yang diambil oleh Israel atau AS, atau pihak manapun,” ujar Zuhair memungkasi.***