Iklan Surat Kabar Tennessee Sebut 'Islam' akan Meledakkan Bom Nuklir di Nashville

- 22 Juni 2020, 12:14 WIB
Ilustrasi bom nuklir.*
Ilustrasi bom nuklir.* /NEWS.COM.AU/

"Iklan itu mengerikan dan sama sekali tidak dapat dipertahankan dalam segala situasi. Itu salah, titik, dan seharusnya tidak pernah dipublikasikan. Itu telah melukai anggota komunitas kami dan karyawan kami sendiri dan itu membuat saya sedih melebihi kepercayaan. Ini tidak konsisten dengan semua yang dimiliki oleh Tennessean sebagai institusi yang berdiri dan telah berdiri," ujarnya.

Sementara itu, eksekutif penjualan memerintahkan iklan dihapus dari edisi mendatang dari surat kabar itu.

Baca Juga: Diserang dengan Senjata Tajam, Anggota Polres Karanganyar Jadi Korban Pembacokan Orang Tak Dikenal

Juru bicara Dewan Hubungan Islam-Amerika Ibrahim Hooper mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sementara kelompok itu menghargai bahwa iklan 'Islamofobia' ditarik dan penyelidikan telah dimulai.

"Kami akan mendesak Tennessean untuk juga menerapkan kebijakan yang diperbarui dan pelatihan staf untuk memastikan bahwa ini jenis insiden kebencian tidak terjadi di masa depan. CAIR bersedia menawarkan pelatihan itu," ujarnya.

Menurut situs webnya, pelayanan kelompok itu memperingatkan apa yang disebut sebagai nubuat-nubuat Alkitab akhir dunia yang penggenapannya'“tidak lagi akan terjadi di masa depan — karena itu terjadi di depan mata kita'.

Baca Juga: Raih 2 Rekor MURI dari Siaran Langsung 30 Jam Tanpa Henti, Raffi Ahmad: Bikin Rekor Lagi, Ada Ide?

Terry Heaton, seorang penulis dan pensiunan eksekutif berita televisi, yang adalah mantan produser eksekutif The 700 Club, , sebuah pertunjukan yang sukses di Christian Broadcasting Network, mengatakan klaim iklan itu tidak didukung dalam Alkitab.

"Gagasan ini telah diperdebatkan di kalangan gereja selamanya, dan ada banyak catatan sejarah dari orang-orang yang berteriak bahwa 'akhir sudah dekat'. Jelas, tidak ada yang akurat, jadi kupikir aman untuk mengatakan ini omong kosong," kata Heaton.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x