Jadi Ancaman Serius untuk Korea Selatan, Zona Demiliterasi Siap Dibangun Benteng

- 16 Juni 2020, 17:37 WIB
Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia.*
Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia.* /AFP/

PR CIREBON - Korea Selatan semakin berada dalam posisi sulit usai Korea Utara mengancam siap akan mengubah garis depan di Zona Demiliterisasi menjadi benteng sebagai akibat Korea Selatan membiarkan para pembelot terus aktif menyebarkan propaganda.

Terbukti, rencana mengubah garis depan menjadi benteng ini dikonfirmasi oleh Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) sebagai aksi siap siaga dari Korea Utara.

“Tentara kami akan dengan cepat merespon setiap tindakan sesuai dengan keputusan dan perintah partai serta pemerintah,” kata KPA dalam sebuah pernyataan kantor berita resmi KCNA.

Baca Juga: Hadapi Berbagai Usulan Pemakzulan, Bolsonaro Sebut Militer Tidak akan Singkirkan Presiden Terpilih

Adapun kejadian ini bermula saat sejumlah kelompok pembelot Korea Utara mengedarkan banyak selebaran propaganda yang memuat pesan-pesan kritis terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang dianggap telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Secara detail, sejumlah kelompok pembelot itu teratur mengirim selebaran yang disertai dengan makanan, uang, radio mini dan USB yang berisi drama dan berita Korea Selatan.

Terlebih, biasanya selebaran itu dikirim dengan balon melewati perbatasan atau dalam botol melalui sungai.

Baca Juga: Bela Bintang Emon usai Roasting Kasusnya, Novel Baswedan: Kritik Sesuai, Saya Harap Dia Kuat

Sedangkan sebagai tanggapan menanggapi atas kesiapsiagaan para militer Korea Utara itu, Korea Selatan berusaha meminta Pyongyang untuk mematuhi perjanjian 2018.

Bahkan, secara khusus pada Senin kemarin, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mendesak Pyongyang untuk menjaga perjanjian damai yang dicapai oleh kedua pemimpin dan kembali ke perundingan.

Dalam detailnya, perjanjian tersebut memuat kesepakatan bahwa militer kedua negara bersumpah akan menghindari permusuhan dan membongkar sejumlah bangunan di sepanjang Zona Demiliterisasi yang dijaga ketat antara kedua negara.

Baca Juga: Senasib dengan Angkatan #WisudaLDR2020, Surya Sahetapy Kisahkan Perjuangan Raih Gelar Tanpa Wisuda

"Kami menanggapi situasi ini dengan serius. Militer kami bersiap menghadapi situasi apa pun," kata juru bicara kementerian Korea Selatan Choi Hyun-soo dikutip dari SCMP.

Selain itu, pihak Korea Selatan juga sudah merencanakan tindakan hukum terhadap dua kelompok pembelot dengan mengatakan tindakan mereka memicu ketegangan lintas-batas.

Namun rupanya, dua kelompok pembelot mengatakan mereka akan terus maju dengan propaganda yang direncanakan minggu ini.

Baca Juga: Bisa Hemat Anggaran hingga 200 Juta per Tahun, Kota Cirebon Rencanakan Tambah 200 Titik PJU

Sementara itu, secara jelas Kim Yo Jong yang tak lain adalah adik dari Kim Jong Un pada pekan lalu, telah menyatakan militer Korea Utara akan bersiap untuk tindakan selanjutnya terhadap Korea Selatan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x