Tentara Israel Ubah Pernyataan atas Tewasnya Shireen Abu Akleh Wartawan Palestina yang Tertembak

- 12 Mei 2022, 19:45 WIB
Jenazah Shireen Abu Akleh, jurnalis yang tewas saat meliput opeasi militer Israel diarak menuju pemakaman.
Jenazah Shireen Abu Akleh, jurnalis yang tewas saat meliput opeasi militer Israel diarak menuju pemakaman. /Alajazeera/

SABACIREBON - Pihak Israel membantah jika  kematian jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh yang tengah meliput di Kota Jenin Tepi Barat, Rabu 11 Mei 2022, karena peluru pasukan militer Israel.

Jurnalis veteran tersebut ditembus peluru saat terjadi pihak Israel melakukan operasi militer.

Panglima Militer Israel Aviv Kochavi sekarang mengatakan, tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan yang menewaskan Shireen Abu Akleh.

Baca Juga: Ini Tiga Daerah di Jawa Barat Dalam Waktu Dekat Tak Kan Punya Kepala Daerah

Dia telah menarik kembali pernyataan yang dibuat sebelumnya bahwa jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh mungkin telah terbunuh oleh peluru nyasar yang ditembakkan oleh pejuang Palestina.

Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan, sekarang tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan yang menewaskan Shireen Abu Akleh pada hari Rabu di Kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

"Pada tahap ini, kami tidak dapat menentukan dengan peluru siapa dia terluka dan kami menyesali kematiannya," katanya.

Baca Juga: Bruyne Bantah Selebrasinya di Molineux Ditujukan untuk Erling Haaland yang akan Gabung ke City

Tentara Israel pada awalnya mengangkatan, kemungkinan bahwa jurnalis veteran Al Jazeera telah terbunuh oleh tembakan Palestina. Pasalnya para pejuang bersenjata juga hadir di daerah itu pada saat jurnalis itu ditembak.

Merilis video sebelumnya pada hari Rabu yang menunjukkan orang-orang Palestina menembak di sebuah gang di Kamp Jenin.

Karenanya tentara Israel mengatakan video itu dimaksudkan untuk memperkuat anggapan bahwa orang-orang Palestina bersenjata menembak di daerah itu pada saat itu.

Baca Juga: Korea Utara Berlakukan Lockdown Seluruh Negeri karena Covid 19

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga berbagi tweet dengan klip video yang muncul untuk menunjukkan pejuang Palestina bersenjata yang dia katakan telah menembak seorang tentara.

Karena tidak ada pasukan Israel yang terluka pada hari Rabu, dia mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu malah menembak seorang jurnalis.


“Menurut data yang kami miliki saat ini, ada kemungkinan besar bahwa orang-orang Palestina bersenjata yang menembak dengan liar, adalah penyebab kematian jurnalis yang malang itu,” tulis perdana menteri dalam sebuah tweet.

Namun, kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem melakukan penelitiannya sendiri terhadap klaim tersebut.

Baca Juga: Info Loker Mei 2022, PT Sucofindo sedang Buka Lowongan Kerja untuk Sejumlah Formasi, Ini Link Daftarnya

Kelompok itu merilis video pada hari Rabu yang meragukan narasi tentara Israel tentang pembunuhan jurnalis tersebut.

B'Tselem menulis dalam serangkaian tweet, hasil penelitian lapangan di Jenin mendokumentasikan lokasi yang tepat di mana pejuang Palestina, yang digambarkan dalam sebuah video yang didistribusikan oleh tentara Israel, telah melepaskan tembakan.

Sementara peneliti juga mengidentifikasi lokasi persis di mana Abu Akleh ditembak dan dibunuh.

“Dokumentasi tembakan Palestina yang didistribusikan oleh militer Israel tidak bisa menjadi tembakan yang menewaskan Jurnalis Shireen Abu Akleh,” tulis organisasi itu dalam sebuah tweet.
Organisasi tersebut memberikan koordinat untuk dua lokasi, yang tampaknya berjarak sekitar 300 meter (330 yard) dan dipisahkan oleh tembok dan bangunan.

Baca Juga: Hujan akan Melanda Beberapa Daerah di Indonesia, Perairan Harus Mewasdai Gelombang Tinggi

Dror Sadot, juru bicara kelompok hak asasi, mengatakan buktinya menunjukkan "tidak mungkin" bahwa tembakan yang ditunjukkan dalam video yang didistribusikan oleh pasukan Israel telah membunuh Abu Akleh.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, pada hari Rabu penyelidikan awal yang dilakukan oleh [tentara Israel] dalam beberapa jam terakhir menunjukkan, tidak ada tembakan yang diarahkan kepada wartawan.

"Penyelidikan sedang berlangsung," katanya.

Shireen Abu Akleh jurnalis Al Jazeera
Shireen Abu Akleh jurnalis Al Jazeera

Uni Eropa telah menyerukan penyelidikan independen atas kematian jurnalis tersebut.
Sementara utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyerukan pembunuhan itu untuk diinvestigasi secara transparan.

Ditanya tentang keterbukaan Israel untuk penyelidikan internasional, juru bicara militer Amnon Shefler mengatakan, sistem investigasi internal militer kuat dan akan melakukan penyelidikan sendiri.

Shefler mengatakan kepada wartawan, Israel tidak akan pernah dengan sengaja menargetkan non-pejuang, sehingga kematian wartawan itu tragedi yang seharusnya tidak terjadi.

Berbicara kepada Al Jazeera pada hari Rabu, Omar Shakir, direktur Israel dan Palestina untuk Human Rights Watch, mengatakan, organisasinya sedang menyelidiki pembunuhan Abu Akleh, tetapi mengecam penyelidikan Israel sebagai upaya mengaburkan.

“Itulah penilaian yang dicapai oleh organisasi hak asasi manusia termasuk organisasi hak asasi manusia utama Israel B'Tselem. Human Rights Watch memiliki diagnosis serupa,” katanya.

“Kenyataannya adalah tidak ada pertanggungjawaban atas pelanggaran semacam itu ketika menyangkut tindakan oleh otoritas Israel," kata Omar Shakir.


Sumber: Al Jazeera

Editor: Asep S. Bakrie


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x