Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, WHO Sarankan Pakistan untuk Memberlakukan Kembali Penguncian

- 10 Juni 2020, 10:10 WIB
PULUHAN dokter Pakistan ditangkap karena unjuk rasa kekurangan APD.*
PULUHAN dokter Pakistan ditangkap karena unjuk rasa kekurangan APD.* /Banaras Khan/AFP/

PR CIREBON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pihak berwenang Pakistan untuk memberlakukan kembali 'penguncian intermiten' pada wilayah yang ditargetkan untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Rekomendasi tersebut disampaikan karena negara itu tidak memenuhi persyaratan badan global untuk mencabut pembatasan.

Gelombang kasus baru telah menghantam negara Asia Selatan setelah pemerintah mencabut pengunciannya pada 9 Mei dengan alasan tekanan ekonomi. 

Baca Juga: Pola Kunjungan Rumah Sakit Meningkat, Harvard Klaim Virus Corona Sudah Menyebar Sejak Agustus 2019

Sebanyak 108.316 kasus dan 2.172 kematian telah dicatat, dengan Senin, 8 Juni 2020 terdapat rekor angka kematian sebanyak 105 kematian dalam satu hari.

Dalam surat yang dikirim oleh WHO pada 7 Juni kepada otoritas kesehatan dua provinsi terpadat di Pakistan, yaitu Punjab dan Sindh, menekankan perlunya mengurangi risiko sistem kesehatan yang runtuh.

Satu dari lima orang telah dites positif Covid-19 selama dua minggu terakhir, dibandingkan dengan satu dari 10 sebelum penguncian dicabut berdasarkan statistik pemerintah menunjukkan.

Baca Juga: Roda Perekonomian Turun Drastis, Sejumlah Pedagang di Kota Cirebon Berharap Segera Kembali Normal

"WHO sangat merekomendasikan pemerintah untuk menyesuaikan dua minggu pada strategi," kata surat yang ditandatangani oleh Kepala Misi WHO di Pakistan Dr Palitha Mahipala, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Tidak jelas apakah saran yang sama juga dikirim ke provinsi lain atau pemerintah federal.

Surat itu mengatakan WHO merekomendasikan enam syarat untuk pencabutan pembatasan, termasuk penularan penyakit 'di bawah kendali', mampu mendeteksi, menguji, mengisolasi dan menangani setiap kasus dan melacak setiap kontak, tempat-tempat penting telah menetapkan langkah-langkah pencegahan, dan masyarakat yang dididik, terlibat dan diberdayakan untuk 'hidup di bawah normal baru'.

Baca Juga: Dishub Punya Langkah DED, Bekas Terminal Dukuh Semar Kota Cirebon akan Dikembangkan

Surat itu menerangkan bahwa Pakistan tidak memenuhi syarat untuk mencabut pembatasan.

Pemerintah Punjab dan Sindh sama-sama mendukung kekhawatiran WHO dan mengatakan kabinet provinsi akan membahas rekomendasi tersebut.

Surat itu juga menegaskan bahwa 'sangat penting' untuk mengembangkan kapasitas untuk melakukan lebih dari 50.000 tes setiap hari.

Pakistan, negara berpenduduk lebih dari 207 juta orang, telah menguji maksimal 24.000 orang setiap hari terkait Covid-19.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x