Bagaikan Pisau Bermata Dua, Mafia Italia Tawarkan Bantuan di Tengah Pandemi

- 11 Mei 2020, 09:07 WIB
Ilustrasi mafia.*
Ilustrasi mafia.* /BBC/

PIKIRAN RAKYAT - Ketika angka kematian Covid-19 bertambah, geng-geng kejahatan terorganisir Italia telah berupaya menghasilkan jutaan dollar.

Banyak orang Italia merasa mereka tidak punya pilihan selain menerima garis hidup yang ditawarkan geng mafia itu.

Di pulau Sisilia, saudara lelaki mafioso yang merupakan anggota kelompok mafia, telah membagikan makanan kepada orang miskin di lingkungan Palermo.

Baca Juga: Batang Terbakar, Pohon Angsana di Jalan Perjuangan Cirebon Tumbang

"Orang-orang menelepon saya dan mereka menangis di telepon. Mereka mengatakan anak-anak mereka tidak bisa makan. Seorang wanita muda menelepon saya setiap hari. Dia punya lima anak dan tidak tahu bagaimana memberi mereka makan," katanya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari BBC.

Tak hanya akan mengonfirmasi bahwa dirinya adalah bagian dari mafia itu sendiri, namun dia mengatakan bahwa jika menjadi seorang mafioso berarti membantu orang, maka akan memunculkan rasa 'bangga menjadi seorang mafioso'.

Mendistribusikan makanan di tengah wabah virus corona disebutnya adalah taktik dari mafia lama.

Baca Juga: Antisipasi Aksi Vandalisme, Polsek Kedawung Cirebon Kembali Gelar KRYD

"Tujuannya adalah untuk mendapatkan kredibilitas dan sebagai alternatif bagi negara," kata Nicola Gratteri, seorang penyelidik anti-mafia dan kepala kantor kejaksaan di Cantanzaro, Calabria.

Ia mengungkapkan bahwa taktik mafia itu tujuannya adalah untuk memperkuat basis dukungan.

Ekonomi Italia telah mengalami titik terburuk selama bertahun-tahun, dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Ribuan Warga di Negara Terkaya pun Antre dari Pagi demi Seporsi Makanan Gratis

Lockdown yang diberlakukan membuat beberapa orang merasa putus asa. Namun menerima bahkan bantuan terkecil dari seorang mafioso sangat berbahaya.

"Mafia tidak pernah melakukan apa pun atas kemurahan hati. Konsep itu tidak ada bagi mereka. Yang mereka tahu adalah 'aku akan menggaruk punggungmu jika kamu menggaruk milikku'," ujar Enza Rando yang bekerja untuk organisasi anti-mafia.

Tidak ada yang diminta sebagai imbalan di awal. Namun setiap orang harus membayar budi dalam bentuk tertentu.

Baca Juga: Saat Pandemi Ganggu Ekonomi, Bermunculan Kelompok Masyarakat yang Bantu Sesama di Cirebon

"Ini adalah momen paling menguntungkan bagi mafia. Saat ini, waktu adalah kuncinya," kata Enza Rando memperingatkan.

Seperti banyak pakar anti-mafia, Enza mendesak pemerintah Italia untuk membuat uang tersedia bagi orang-orang dan bisnis sebelum mafia melangkah untuk menawarkan uang tunai dengan mudah.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x