Video Klaim Kematian Kim Jong Un Beredar, Korut akan Beri Hukuman Berat bagi Pengkhianat

- 30 April 2020, 14:37 WIB
KIM Jong Un.*
KIM Jong Un.* /KCNA/

PIKIRAN RAKYAT - Video yang mengklaim kematian Kim Jong Un saat inspeksi menyebar di Korea Utara.

Hal ini menjadi misteri atas dalang perbuatan tersebut, dan kini para satuan tugas sedang mencoba mengidentifikasi bagaimana video itu dapat menyebar padahal perbatasan mereka dikontrol ketat.

Desas-desus terkait kondisi Kim Jong Un hingga kini masih menyebar.

Baca Juga: Hadapi Gelombang 2 Covid-19 di Hokkaido, Jepang Sesali Pencabutan Lockdown Terlalu Dini

Sementara video yang beredar itu dibuat agar terlihat seperti telah disiarkan oleh Televisi Sentral Korea Utara, yang salurannya kini telah mencapai negara rahasia di Tiongkok.

Video berdurasi lima menit itu mengkalim bahwa Kim Jong Un meninggal saat inspeksi pada 25 April 2020.

Dalam video juga diklaim bahwa Kim Yo Jong akan menggantikan posisi dari Kim Jong Un.

Meskipun video tersbet terlihat palsu, namun rekaman diketahui telah menyebar secara cepat di negara tersebut.

Baca Juga: Seorang Ahli Ungkap 4 Alasan Negara Barat Lebih Besar Terdampak Corona Dibandingkan Asia

Polisi khawatir, hal itu justru akan menimbulkan masalah sosial di negara bagian. Video ini juga muncul bertepatan setelah kejadian panic buying di Pyongyang pada 12 April 2020.

Dalam hal ini juga beredar kabar bahwa ada laporan terkait pembelot yang masuk melalui perbatasan ke Tiongkok.

Pihak berwenang Korea Utara telah meningkatkan patroli perbatasan dan berjanji akan ada hukuman berat bagi siapa pun ingin melewati perbatasan.

Salah satu sumber mengatakan bahwa video ini membigungkan warga biasa dan juga para pejabat. Setelah dinyatakan sebagai masalah serius, tidak ada yang bisa mendiskusikan video ini secara terbuka.

Baca Juga: Inovasi Hukuman PSBB, Polsek Sukaraja di Bogor Minta Pelanggar Baca Quran

Korea Utara telah membentuk satuan tugas untuk mengidentifikasi kebocoran, termasuk memantau semua orang yang melakukan panggilan internasional atau mengirim pesan teks.

"Dengan semakin intensifnya penyelidikan, siapa pun yang telah melakukan panggilan ke Tiongkok karena alasan bisnis telah berbohong," ujar salah satu sumber tersbut, dikutip dari situs The Sun.

Sebelum beredarnya video ini juga, beredar foto hoaks yang memperlihatkan Kim Jong Un yang sedang terbaring di peti mati yang diklaim karena virus corona.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah