Tanggapi Kritikan Trump, WHO Sebut AS dan Tiongkok Perlu Terapkan Kepemimpinan yang Jujur

- 9 April 2020, 12:35 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.* //Twitter @DrTedros

PIKIRAN RAKYAT- Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, akhirnya menanggapi kritikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait klaim kegagalan menangani virus corona.

Tak hanya itu, Trump juga menyebut WHO terlalu condong dengan Tiongkok dan seringkali memberikan saran yang kurang tepat dalam penanganan virus corona.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, Tedros menyerukan tanggapan atas tuduhan Trump, ia mengungkap diperlukannya persatuan dan penghentian politisasi kesehatan global. Bahkan secara khusus Tedros meminta AS dan Tiongkok menunjukan kepemimpinan yang jujur.

Baca Juga: Mengenal Meningitis, Penyakit yang Diidap Glenn Fredly Sebelum Meninggal

Lebih lanjut, Mantan Menteri Luar Negeri Ethiopia itu mengatakan, bahwa badan yang dipimpinnya akan melakukan penilaian seperti biasanya usai pandemi Covid-19 dan menarik pelajaran dari kekuarang serta kelemahannya.

"Kami juga membuat kesalahan seperti umat manusia lainnya," tuturnya pada Kamis, 9 April 2020.

Namun, ia memohon persatuan di level nasional tetap ditegakan sehingga penyalahgunaan wabah Covid-19 untuk kepentingan politik tidak dilakukan.

Baca Juga: Supaya Lebih Mantap Ibadah, Yuk Simak 5 Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadan

Tak hanya itu, Tedros juga meminta keduannya menegakan solidaritas kejujuran dalam pelaporan baik angka terinfeksi maupun jumlah kematian, sehingga fenomena saling tuduh tidak terjadi saat pandemi ini.

"Mohon persatuan di level nasional, jangan gunakan Covid-19 untuk poin politik. Kedua, solidaritas jujur di level global. Dan kepemimpinan jujur dari AS dan Tiongkok," ujar Tedros.

Kepala badan kesehatan PBB itu juga membantah tudingan Trump bahwa WHO bias terhadap Tiongkok.

Baca Juga: Pesan Terakhir Glenn Fredly untuk Mutia Ayu: Semesta Menjagamu dan Kita Bersama Selalu

"Kami dekat dengan semua negara, kami buta warna," ujarnya.

Lebih lanjut, Tedros juga berharap, AS tetap akan terus memberikan pendanaan untuk WHO di tengah pandemi virus corona ini.

Tedros sangat menyadari kekuatan yang dimiliki AS, untuk itu ia mengungkapkan tindakan AS dengan pengancaman itu tidak perlu dilakukan, sebagai negara yang kuat harunsya AS dapat memimpin dalam penaganan wabah ini sehingga dunia dapat mengatasinnya bersama-sama.

Baca Juga: Pesan Terakhir Glenn Fredly untuk Mutia Ayu: Semesta Menjagamu dan Kita Bersama Selalu

"Kami terus memberikan informasi kepada dunia mengenai data terbaru, informasi dan bukti," ujar Tedros seraya menekankan.

Ini menandai 100 hari sejak Tiongkok pertama kali memberitahu WHO mengenai kasus-kasus pneumonia karena penyebab yang tidak diketahui pada 31 Desember 2019 lalu.

Tedros juga mengatakan, Tiongkok dan AS harusnya meniru Uni Soviet dan AS yang meluncurkan kampanye global 10 tahun pada 1967 guna memberantas cacar, penyakit yang ketika itu telah menewaskan 2 juta orang setiap tahun.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Tarif Listrik Nonsubsidi Naik 100 Persen karena Subsidi Silang

Dilansir artikel sebelumnya, Trump mengancam akan menahan dana untuk WHO, meskipun AS saat ini merupakan sumber pendanaan terbesar bagi badan kesehatan PBB itu.

Hal ini terjadi karena, Trump menuding badan kesehatan PBB itu sangat bias terhadap Tiongkok selama pandemi virus corona ini.

Bahkan dalam postingan Twitternya, Trump menyalahkan WHO karena telah memberikan rekomendasi yang salah terkait wabah virus corona.

Baca Juga: Upayakan Rapid Test pada 0,6 Persen Penduduk, Pemprov Jabar Masih Butuh 200 Ribu RDT

"WHO benar-benar gagal," tulis Trump dalam cuitannya.

Sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat sentris Tiongkok. Kami akan mengawasinya,

"Untungnya saya menolak saran mereka supaya perbatasan kami tetap terbuka bagi Tiongkok sejak awal. Mengapa WHO memberi kami rekomendasi yang salah?," tulis Trump dalam akun Twitter pribadinya.

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x