Italia Kehilangan Hampir 800 Warganya dalam Sehari karena Virus Corona, Perdana Menteri: Ini Krisis Tersulit Setelah Perang

- 22 Maret 2020, 17:09 WIB
Perawat medis di Italia Utara mengalami tekanan yang berat di mana kasus di wilayah itu dilaporkan paling parah.*
Perawat medis di Italia Utara mengalami tekanan yang berat di mana kasus di wilayah itu dilaporkan paling parah.* /AFP Photo / Paolo MIRANDA/

"Tidak ada gejala, tetapi hasil tes menunjukkan dirinya positif Covid-19," katanya memberi keterangan.

Sementara itu, menanggapi kasus virus corona yang semakin memburuk, Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Sabtu 21 Maret 2020 mengatakan semua kegiatan bisnis di Italia harus ditutup. Penutupan ini akan berlangsung hingga 3 April 2020 mendatang.

Baca Juga: Usai Jalani Serangkaian Pemeriksaan Kesehatan, Artis Andrea Dian Positif Corona

Namun, Kebijakan Perdana Menteri Conte itu tidak berlaku bagi bisnis yang penting atau strategis agar rantai pasokan negara bisa tetap dipertahankan.

"Ini adalah krisis paling sulit dalam periode setelah perang," kata Conte dalam sebuah video yang diunggah di Facebook. 

"Hanya kegiatan produksi yang dianggap vital untuk produksi nasional yang akan diizinkan," ia menambahkan.

Baca Juga: MilenialFest Ajak Anak Muda Buat Gerakan Milenial Melawan Covid-19

Ditambahkan Conte, toko swalayan, apotek, layanan pos dan perbankan akan tetap buka. Begitu juga beberapa layanan publik yang penting, seperti transportasi yang akan dipastikan tetap berjalan.

"Kami memperlambat mesin produksi negara tetapi tidak akan menghentikannya," katanya.

Pemerintah Italia diperkirakan akan menerbitkan dekrit darurat pada hari ini sebagai tindakan keras terbaru agar kebijakan ini segera berjalan efektif.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x