Kim Jong Un Mengatakan Korea Utara Menghadapi Peningkatan Bahaya Militer

- 13 Oktober 2021, 19:05 WIB
Pada acara pameran senjata Korea Utara di Pyongyang, Kim Jong Un mengatakan bahaya militer yang dihadapi negaranya telah meningkat.
Pada acara pameran senjata Korea Utara di Pyongyang, Kim Jong Un mengatakan bahaya militer yang dihadapi negaranya telah meningkat. /KCNA via REUTERS

PR CIREBON- Pada Selasa, 12 Oktober 2021, media pemerintah melaporkan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bahaya militer yang dihadapi negaranya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada acara pameran senjata Korea Utara di Pyongyang pada hari Senin, dalam pidatonya, Kim Jong Un mengatakan situasi keamanan di negaranya 'berbeda dari 10 atau tiga tahun lalu'.

Hal itu diungkapkan Kim Jong Un mengutip ketegangan militer di Korea Utara yang meningkat dan perkembangan pesat teknik dan perangkat militer saingannya.

Baca Juga: Banjir Bunga di Hari Ulang Tahun, Rossa Ungkap Rasa Syukur dan Terima Kasih

Kim Jong Un tampaknya menunjukkan bahwa ketidakstabilan telah meningkat sejak 2018 ketika pembicaraan diadakan tiga kali antara Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In.

Menunjuk pada latihan militer AS-Korea Selatan dan upaya Selatan "yang tidak dapat ditolerir" untuk memperkuat militernya, Kim menuturkan bahwa pihaknya dapat dengan mudah menebak bagaimana lingkungan militer akan berubah di wilayah semenanjung Korea.

"Korea Selatan tidak ragu-ragu ... dalam mengungkapkan ambisinya untuk mengamankan supremasi militer atas kami dengan alasan yang tidak masuk akal untuk menghalangi ancaman dari kami," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Kyodo News.

Baca Juga: Sempat Tak Menyesali Perbuatannya, Baim Wong Akhirnya Sampaikan Kata Maaf untuk Kakek Viral 

Sementara itu, terkait Amerika Serikat, Kim Jong mengatakan AS masih menimbulkan ketegangan regional dengan penilaian dan tindakannya yang salah.

Sebagai informasi, Kim Jong Un menyampaikan pidatonya pada upacara pembukaan pameran pengembangan pertahanan berjudul "Bela Diri-2021."

Pada catatan perdamaian itu, Kim mengatakan, negaranya tidak memperkuat kemampuan pertahanan dengan menargetkan Korea Selatan.

Baca Juga: Damping Ayah Rozak dan Umi Kalsum Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Ayu Ting Ting: Insya Allah...

Kim menyebut pameran senjata "skala besar" sebagai demonstrasi kekuatan nasional negaranya yang membuat zaman tidak kalah pentingnya dengan parade militer skala besar.

Pada hari Minggu, Korea Utara menandai peringatan 76 tahun berdirinya Partai Buruh Korea yang berkuasa tanpa mengadakan parade militer.

Menanggapi pidato Kim, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyarankan agar Korea Utara melanjutkan pembicaraan dengan Seoul.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Klarifikasi Soal Nikah Siri, Deddy Corbuzier: Daripada Berzina Gitu Ya?

"Sekarang setelah jalur komunikasi antar-Korea dipulihkan, saatnya untuk memulai kembali pembicaraan sesegera mungkin sambil mempertahankan operasi yang stabil dari mereka," kata seorang pejabat kementerian kepada wartawan.

Pejabat itu menambahkan bahwa pemerintah Korea Selatan tidak akan berprasangka buruk terhadap sikap Korea Utara yang ditunjukkan dalam pidato tersebut dan akan menganalisis pesan dari Pyongyang secara lebih komprehensif.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Kyodo News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x