Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan delegasi AS akan menekan Taliban untuk memastikan teroris tidak membuat basis untuk serangan di negara itu.
Hal itu juga akan menekan penguasa baru Afghanistan untuk membentuk pemerintahan inklusif dan menghormati hak-hak perempuan dan anak perempuan, kata pejabat itu.
Baca Juga: Anak Nia Daniaty Jalani Pemeriksaan Hari Ini Terkait Dugaan Penipuan CPNS
Pejabat itu juga menekankan pertemuan tersebut tidak menunjukkan Washington mengakui kekuasaan Taliban.
"Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri," tuturnya.
Sementara itu, upaya Taliban untuk mengkonsolidasikan kekuasaan telah dirusak oleh serangkaian serangan Daesh yang mematikan.
Kepala keamanan Taliban di Kunduz menuduh para penyerang masjid berusaha menimbulkan masalah di antara sekte-sekte.
"Kami meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa di masa depan, kami akan memberikan keamanan bagi mereka dan masalah seperti itu tidak akan terjadi pada mereka," kata Mulawi Dost Muhammad.
Serangan itu disambut dengan kecaman internasional yang luas, dengan Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar para pelaku diadili.***