Sebut Risiko Kelaparan di Korea Utara Meningkat, PBB Serukan Pelonggaran Sanksi

- 8 Oktober 2021, 13:30 WIB
PBB menyerukan pelonggaran sanksi untuk Korea Utara karena adanya risiko peningkatan kelaparan di tengah isolasi Covid-19.
PBB menyerukan pelonggaran sanksi untuk Korea Utara karena adanya risiko peningkatan kelaparan di tengah isolasi Covid-19. //Pixabay/gfz_mizuta

Pada bulan April, pejabat Korea Utara menyebut laporan PBB tentang kekurangan gizi anak sebagai kebohongan belaka.

Korea Utara belum melaporkan kasus Covid-19 dan telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.

Baca Juga: 12 Makanan Ini Dapat Mencegah Penyumbatan Arteri, Salah Satunya Alpukat

Tetapi banyak warga Korea Utara yang mendapat penghasilan dari kegiatan komersial di sepanjang perbatasan dengan Tiongkok telah kehilangan pendapatan mereka, dan itu diperparah oleh dampak sanksi.

"Akses masyarakat terhadap makanan adalah masalah serius dan anak-anak dan orang tua yang paling rentan berisiko kelaparan," lanjut Ojea Quintana.

"Obat-obatan penting dan kekurangan pasokan dan harga telah meningkat beberapa kali lipat karena tidak datang lagi dari Tiongkok, dan organisasi kemanusiaan tidak dapat membawa obat-obatan dan pasokan lainnya," ia menambahkan.

Baca Juga: Beri Pesan Sebelum Timnas Indonesia Taklukan Taiwan, Ketum PSSI: Hancurkan Mereka dan Menang!

Sebagian besar diplomat dan pekerja telah meninggalkan Korea Utara di tengah pembatasan perjalanan yang ketat dan kekurangan barang-barang penting dan fasilitas kesehatan.

Kemajuan dalam vaksinasi, kesehatan perempuan dan anak-anak serta air dan sanitasi juga terkikis.

"Situasi kemanusiaan yang memburuk saat ini bisa berubah menjadi krisis dan harus dihindari," katanya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x