Malaysia Secara Tegas Panggil Utusan Tiongkok Setelah Kapal-kapal Memasuki Laut China Selatan

- 6 Oktober 2021, 05:45 WIB
Ilustrasi di Laut China Selatan - Malaysia secara tegas pertanyakan Tiongkok mengenai kapal-kapalnya yang memasuki wilayah kedaulatannya.
Ilustrasi di Laut China Selatan - Malaysia secara tegas pertanyakan Tiongkok mengenai kapal-kapalnya yang memasuki wilayah kedaulatannya. /Reuters/Stringer

PR CIREBON - Malaysia secara tegas sudah memperingatkan kepada publik kalau negaranya tidak akan segan-segan untuk bertindak tegas mengenai kedaulatan.

Malaysia diketahui telah memanggil utusan Tiongkok atas ‘perambahan’ di Laut China Selatan Malaysia.

Malaysia menyebut kapal-kapal Tiongkok telah memasuki kapal Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negaranya di lepas pantai pulau Kalimantan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Asmirandah Ulang Tahun, Kejutan dari Suami dan Sang Anak Jadi Kado Terindah

Malaysia menanggapi hal itu dengan tegas dan memanggil duta besar Tiongkok untuk memprotes kehadiran dan aktivitas dari kapal-kapal Tiongkok di ZEE Kuala Lumpur di Laut China Selatan di lepas pulau Kalimantan.

Kapal-kapal Tiongkok, termasuk kapal survei, dikabarkan beroperasi di lepas pantai negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataannya pada Senin, 4 Oktober 2021 mengatakan kalau hal tersebut jelas bertentangan dengan Konvensi PBB Tentang Hukum Laut 1982.

Baca Juga: Sekolah di Inggris Ini Buat Kebijakan yang Melarang Orang Tua ke Sekolah Menggunakan Piyama

Namun Kementerian Luar Negeri Malaysia tidak merinci jumlah kapal yang terlibat atau mengatakan kapan insiden itu terjadi.

“Posisi dan tindakan Malaysia yang konsisten didasarkan pada hukum internasional, dalam membela kedaulatan dan hak berdaulat kami di perairan kami,”

“Malaysia juga telah memprotes perambahan sebelumnya oleh kapal asing lainnya di perairan kami,” sambung pernyataan dari Malaysia.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Kota Cirebon Hari Ini Rabu 6 Oktober 2021: 12.789 Orang Positif

Malaysia, Filipina, Vietnam dan Brunei mengklaim bagian dari Laut Cina Selatan di lepas pantai mereka.

Sementara Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah tanpa mempedulikan keputusan pengadilan internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok telah meningkatkan kegiatannya di perairan yang disengketakan, kemudian membuat pulau-pulau buatan.

Baca Juga: Posisi Tangan Saat Anda Menyilangkannya Bisa Mengungkap Ciri Kepribadian, Ada yang Rajin

Tidak hanya itu, Tiongkok mendirikan pos-pos militer di singkapan dan pulau-pulau berbatu, serta mengerahkan armada dengan kapal penangkap ikan yang besar dari milisi maritimnya.

Tahun lalu, Malaysia dan Tiongkok sempat terlibat ketegangan serius selama berbulan-bulan di laut lepas Sarawak di mana Petronas, perusahaan minyak nasional Malaysia sedang mengeksplorasi minyak dan gas.

Namun, Tiongkok juga mengirimkan kapal survei ke daerah itu tiap ada kesempatan.

Baca Juga: Marvel Ungkap Fungsi Rahasia Perisai Captain America yang Tidak Diketahui oleh Steve Roger

Berdasarkan informasi dari Inisiatif Transparansi Maritim Asia, Tiongkok memiliki 27 pos terdepan di perairan yang disengketakan dan juga mengendalikan Beting Scarborough, yang direbutnya dari Filipina pada tahun 2012.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x