Dengan ketegangan Tiongkok-Taiwan, AS memang turun tangan dengan memberi bantuan bagi Negara yang dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen ini.
Presiden Tsai Ing-wen mengatakan ketika negara-negara semakin menyadari ancaman yang ditimbulkan Partai Komunis Tiongkok, mereka harus memahami nilai bekerja dengan pulau itu.
"Jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi bencana besar bagi perdamaian regional dan sistem aliansi demokratis. Ini akan menandakan bahwa dalam kontes nilai global saat ini, otoritarianisme lebih unggul daripada demokrasi," tulis Presiden Tsai Ing-wen.
Tiongkok percaya Presiden Tsai Ing-wen adalah separatis karena menolak menerima bahwa Taiwan adalah bagian dari Tiongkok.
Presiden Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan adalah negara merdeka yang disebut Republik China, nama resminya.
Baca Juga: 7 Penyebab Bintik Putih pada Kuku, Salah Satunya Gejala Covid-19
Taiwan tidak mencari konfrontasi militer, dan menginginkan hidup berdampingan secara damai, stabil dan saling menguntungkan dengan negara tetangganya.
"Tetapi jika demokrasi dan cara hidupnya terancam, Taiwan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan diri," kata Presiden Tsai Ing-wen.
Ia menambahkan bahwa rakyat Taiwan akan bangkit jika keberadaan Taiwan terancam oleh Tiongkok.***