Sadis, Taliban Gantung Mayat Penculik di Herat sebagai Peringatan kepada Warga Afghanistan Lain

- 27 September 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi tiang gantungan. Taliban gantung warga diduga penculik untuk memberi peringatan kepada yang lain.
Ilustrasi tiang gantungan. Taliban gantung warga diduga penculik untuk memberi peringatan kepada yang lain. /Pixabay/Kalhh/

PR CIREBON - Taliban dilaporkan menggantung mayat empat orang yang diduga penculik di depan umum di kota barat Herat sebagai peringatan nyata kepada masyarakat Afghanistan lainnya.

Padahal sebelumnya, Taliban telah menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih ringan daripada masa jabatan mereka sebelumnya, tetapi sudah banyak kasus yang dilaporkan terindikasi pelanggaran hak asasi manusia.

Pertunjukan mengerikan itu terjadi sehari setelah seorang pejabat Taliban yang terkenal memperingatkan bahwa hukuman ekstrim seperti eksekusi dan amputasi akan dilanjutkan.

Baca Juga: Temuan Kasus Covid-19 di Sekolah, Puan Maharani Sebut Sekolah Belum Siap Jaga Prokes

Orang-orang itu tewas dalam baku tembak setelah diduga menculik seorang pengusaha dan putranya, kata seorang pejabat setempat.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India, Wakil Gubernur Herat Maulwai Shair Ahmad Emar mengatakan bahwa pejuang Taliban telah melacak para penculik dan membunuh mereka semua dalam baku tembak.

"Kami menggantung mayat mereka di alun-alun Herat sebagai peringatan bagi para penculik lainnya," kata pejabat itu.

Baca Juga: Jawab Pertanyaan Soal Syarat Kerja di Leslar Entertainment, Rizky Billar: Bikin Emosi Aja

Sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban telah menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih ringan daripada masa jabatan mereka sebelumnya.

Tapi sampai saat ini sudah ada banyak laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di seluruh negeri.

Selain itu, Taliban dikabarkan akan menerapkan kembali hukuman seperti amputasi dan eksekusi bagi para penjahat di Afghanistan.

Baca Juga: Marvel Akhirnya Angkat Bicara Setelah Menggantikan Tom Holland di Spiderman Terbaru

Penerapan kembali hukuman eksekusi dan amputasi di Afghanistan itu dikonfirmasi oleh Mullah Nooruddin Turabi, salah satu pendiri Taliban.

Mantan kepala polisi agama Taliban, Mullah Nooruddin Turabi, yang sekarang bertanggung jawab atas penjara, mengatakan bahwa hukuman ekstrim seperti eksekusi dan amputasi akan dilanjutkan di Afghanistan karena diperlukan untuk keamanan.

"Memotong tangan sangat diperlukan untuk keamanan," kata Mullah Nooruddin Turabi dalam wawancara dengan Associated Press.

Baca Juga: Cerita Zaskia Adya Mecca tentang Putra Bungsunya Saat Sedang di Motor: Minta ASI di Tengah Jalan!

Mullah Nooruddin Turabi juga meminta agar dunia tidak perlu ikut campur terhadap penghukuman di Afghanistan.

Mullah Nooruddin Turabi menegaskan jika pihak Taliban tidak pernah ikut campur urusan negara lain, termasuk sistem hukumnya.

"Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apapun tentang sistem hukum mereka," ujar Mullah Nooruddin Turabi.

Baca Juga: Jam Kerja Berlebihan Jadi Faktor Utama Penyebab Kematian, WHO Sebut Jam Kerja Panjang adalah Pembunuh

Mullah Nooruddin Turabi menegaskan jika Taliban akan menegakan hukum sesuai hukum Al Quran.

"Kami akan mengikuti syariat islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al Quran,"pungkasnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: DNA India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x