PR CIREBON- Peningkatan jumlah kasus Covid-19 secara eksplosif setelah liburan Chuseok di Korea Selatan menyebabkan gangguan pada rencana pemerintah untuk mengadopsi strategi "Hidup dengan Covid-19".
Pemerintah Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa mereka sedang menyusun rencana untuk menerapkan strategi "Hidup dengan Covid-19", di mana pembatasan antivirus akan dilonggarkan secara bertahap.
Pelonggaran pembatasan Covid-19 itu akan dimulai akhir Oktober ketika 70 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan diperkirakan telah divaksinasi sepenuhnya.
Baca Juga: Pukuli Pria yang Melakukan Pelecehan Seksual pada Putranya, Ayah di AS Ini Bisa Didakwa
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Korea Times, tetapi rencana itu sekarang menghadapi ketidakpastian karena lonjakan infeksi terjadi setelah liburan akhir pekan panjang, yang berlangsung dari 18 hingga 22 September.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan terdapat 3.273 infeksi baru pada hari Jumat, 24 September 2021 yang di antaranya 3.245 adalah transmisi lokal.
Angka penambahan kasus itu menjadi rekor tertinggi sejak wabah Covid-19 mencapai negara tersebut.
Baca Juga: Badan PBB Peringatkan Kelaparan akan Segera Terjadi di Afghanistan: Mengerikan
Sementara itu, penghitungan harian untuk hari Sabtu turun menjadi 2.771, tetapi masih merupakan jumlah kasus tertinggi kedua yang tercatat.
Namun, menurut para ahli medis yang percaya bahwa penghitungan terbaru tidak benar-benar mencerminkan jumlah infeksi selama liburan.
"Mengingat masa inkubasi Covid-19, mayoritas orang yang dites positif selama dua hari sebelumnya tampaknya adalah mereka yang terpapar virus sebelum liburan Chuseok," kata Kim Woo-joo, spesialis penyakit menular di Universitas Korea.
"Karena penyebaran varian Delta yang sangat menular, telah menjadi strain dominan di negara ini, seiring dengan meningkatnya kasus infeksi terobosan, akan sangat sulit untuk mengekang penyebaran saat ini hanya dengan langkah-langkah jarak sosial," lanjutnya.
Sementara itu, seorang ahli paru di Rumah Sakit Mokdong Universitas Ewha Womans, Chon Eun-mi mengatakan kemungkinan angka penghitungan kasus harian akan mencapai 4.000 dalam beberapa hari.
"Butuh beberapa saat untuk mencapai angka 2.000, tetapi setelah itu, dilihat dari situasi Covid-19 di negara lain, jumlahnya meningkat dalam waktu singkat," tuturnya.
Daripada terlibat dalam diskusi lebih lanjut tentang penerapan strategi "Hidup dengan Covid-19", para ahli mengatakan pemerintah harus lebih fokus pada pengendalian penyebaran virus untuk saat ini.
Otoritas kesehatan, yang percaya tren saat ini akan berlanjut selama beberapa minggu ke depan, mengatakan mereka akan memutuskan langkah lebih lanjut sesuai dengan bagaimana situasi berkembang minggu depan.
"Infeksi mungkin terus meningkat selama satu hingga dua minggu ke depan," kata Komisaris KDCA Jeong Eun-kyeong pada briefing tanggapan Covid-19, Sabtu.
Sebagai upaya untuk menstabilkan situasi virus saat ini sebelum memasuki rencana "Hidup dengan Covid-19", Jeong mendesak orang-orang untuk membatalkan atau menunda pertemuan pribadi selama beberapa minggu ke depan.
Mengenai kekhawatiran bahwa gelombang saat ini akan mengganggu rencana pemerintah, kepala KDCA mengatakan pihaknya akan membuat keputusan lebih lanjut berdasarkan jumlah infeksi dan kapasitas medis minggu depan.***