Bahkan, para analis menyebutkan jika krisis dimplomatik tersebut dapat merusak aliansi AS dengan Prancis dan Eropa.
Tak hanya itu saja, Prancis menyebut pembatalan itu sebagai tikaman, di mana Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian menyampaikan jika hubungan dengan Amerika Serikat dan Australia berada dalam "level krisis".
Akan tetapi, Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan bahwa Australia telah meningkatkan kekhawatiran dengan Prancis atas pesanan senilai $40 miliar pada tahun 2016 yang diperhitungkan akan menelan biaya lebih banyak selama beberapa tahun.
"Saran bahwa kekhawatiran itu tidak ditandai oleh pemerintah Australia, terus terang saja menentang apa yang ada di catatan publik dan tentu saja apa yang mereka katakan secara terbuka dalam jangka waktu yang lama," kata Petter Dutton.
Di sisi lain, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa dirinya telah menyatakan "keprihatinan yang sangat signifikan" tentang kesepakatan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga: Minta Maaf Soal Komentar Santri Menutup Kuping, Deddy Corbuzier: Saya Nggak Punya Pengetahuan
Sementara, Menteri Keuangan Simon Birmingham mengatakan bahwa Australia telah memberi tahu Prancis tentang kesepakatan itu tetapi menyatakan bahwa negosiasi itu bersifat rahasia, mengingat "sensitivitas yang sangat besar".***