Sekjen PBB itu mengatakan dia telah berbicara dengan kepala Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva, mengatakan kepada wartawan bahwa penting untuk menyepakati keringanan atau mekanisme untuk mendapatkan dana ke Afghanistan.
Sementara itu, IMF telah memblokir Taliban dari mengakses sekitar US$440 juta dalam cadangan darurat baru.
Baca Juga: Di Bawah Rezim Taliban, Wanita Afghanistan Dilarang Berolahraga
Sebagian besar aset bank sentral Afghanistan senilai US$10 miliar juga diparkir di luar negeri, di mana mereka telah dibekukan sejak Taliban berkuasa bulan lalu.
Mereka dianggap sebagai instrumen kunci bagi Barat untuk menekan kelompok Islamis.
Baik Guterres dan kepala bantuan PBB Martin Griffiths berharap bahwa program internasional untuk mendapatkan uang tunai ke Yaman yang dilanda perang dapat direplikasi di Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Dikabarkan Bunuh Kakak Mantan Wapres Afghanistan di Panjshir
Di Yaman, badan anak-anak PBB, Unicef, melakukan pembayaran tunai bulanan kepada sekitar 1,5 juta keluarga termiskin melalui program yang didanai oleh Bank Dunia.
Selain itu, PBB juga bekerja untuk memastikan dapat melanjutkan pekerjaan kemanusiaan di Afghanistan, di mana setidaknya 18 juta orang setengah populasi negara itu sudah membutuhkan bantuan.
“Kami secara permanen terlibat dengan Taliban dan kami percaya bahwa dialog dengan Taliban sangat penting saat ini,” kata Guterres.***