“Saya pergi atas desakan keamanan istana yang menasihati saya bahwa untuk tetap mengambil risiko memicu pertempuran jalanan yang sama mengerikan yang dialami kota selama Perang Saudara tahun 1990-an,” katanya.
Lebih lanjut, Ghani mengatakan bahwa tindakan itu adalah keputusan paling sulit dalam hidupnya.
Namun, hal itu juga menurutnya adalah satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya.
Mantan Presiden itu berjanji untuk menjelaskan lebih banyak peristiwa yang mengarah pada kepergiannya di masa depan.
Dia menolak "tuduhan tak berdasar" bahwa dia melarikan diri dari Kabul "dengan uang jutaan dolar milik rakyat Afghanistan."
Baca Juga: Jelang Pertandingan, Persib Bandung Perkenalkan Jersey Away Baru
“Tuduhan ini sepenuhnya dan pasti salah. Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai Presiden," ucapnya.
"Saya mewarisi monster yang tidak bisa dengan mudah atau cepat dikalahkan,” sambungnya.
Ghani mengatakan, dia dan istrinya, yang berasal dari Lebanon, telah teliti dalam keuangan pribadi mereka.