Ulama Syiah Paling Berpengaruh di Irak Meninggal Dunia, Simak Riwayat Hidupnya

- 5 September 2021, 13:45 WIB
Simak riwayat hidup Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Ayatollah Besar Sayyid Mohammed Saeed Al Hakim, yang telah meninggal dunia.*
Simak riwayat hidup Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Ayatollah Besar Sayyid Mohammed Saeed Al Hakim, yang telah meninggal dunia.* /Pixabay/Marselelia

PR CIREBON - Ayatollah Besar Sayyid Mohammed Saeed Al Hakim, salah satu ulama Syiah paling senior dan berpengaruh di Irak, meninggal dunia karena serangan jantung di usia 85 tahun.

Seorang kerabat, Mohsen Al Hakim, mengatakan bahwa Al-Hakim meninggal di rumah sakit Al Hayat di kota suci selatan Najaf pada hari Jumat, 3 September 2021.

Al Hakim dibawa setelah menderita serangan jantung mendadak. Kantornya mengumumkan bahwa dia meninggal karena kondisi medis mendadak yang tidak disebutkan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 5 September 2021: Capricorn Butuh Jeda dan Aquarius Jangan Biarkan Hatimu Terluka Lagi

Lalu, siapakah sosok Al Hakim?

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Arab News, simak riwayat ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Mohammed Saeed Al Hakim.

Al Hakim memegang gelar teologis tertinggi dalam Islam Syiah, Ayatollah Al-Uzma, yang berarti Ayatollah Agung atau Tertinggi.

Baca Juga: Segera Tayang, Drama Korea Terbaru 'High Class' Ungkap Hubungan Kusut Antar Karakter

Dia dipandang sebagai pesaing utama untuk menggantikan ulama Syiah terkemuka Irak, Ayatollah Ali Al-Sistani, yang berusia awal sembilan puluhan.

Ulama kelahiran Najaf adalah anggota keluarga Hakim yang terkenal dan sangat dihormati dari ulama Syiah.

Kakek dari pihak ibu adalah Mohsen Al-Tabataba'i Al Hakim, seorang ulama dan salah satu pemikir Islam Syiah yang paling terkemuka.

Baca Juga: Update Kode Redeem PUBG Terbaru untuk 5 September 2021: Ikuti Arahannya dan Segera Klaim Kodernya

Ayahnya adalah Muhammad Ali Al Hakim, salah satu ulama paling dihormati di Najaf.

Sepupu keduanya, Sayyed Ammar Al Hakim memimpin Al-Hikma, atau Gerakan Kebijaksanaan Nasional, salah satu partai politik Syiah terbesar di Irak.

Seiring dengan kelahiran Afghanistan Mohammed Ishaq Al-Fayadh, Al Hakim dipandang sebagai pesaing yang paling mungkin untuk menggantikan Al-Sistani, pemimpin spiritual Syiah Irak.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 5 September 2021: Scorpio Ada Masalah Keuangan dan Libra Dihadapkan Kenyataan Sulit

Presiden Irak dan perdana menteri dan politisi lainnya mengeluarkan pernyataan yang menghina Al Hakim.

Kedutaan Besar AS di Baghdad mengucapkan belasungkawa, menggambarkan dia sebagai "simbol perdamaian, cinta, dan harmoni di seluruh wilayah."

Mohammed Saeed Al Hakim sejak awal terpapar pada pendidikan yang berfokus pada yurisprudensi dan studi agama dan memiliki beberapa ulama paling terkemuka di antara guru-gurunya.

Baca Juga: Google Mengunci Akun Email Pemerintah Afghanistan, Taliban Kesulitan Mencari Akses

Dia segera beralih ke mengajar dan menjadi salah satu ulama Syiah terkemuka di Najaf.

Seperti kebanyakan pemimpin agama Syiah di kota suci itu, ia ditempatkan di bawah tahanan rumah selama hari-hari terakhir pemerintahan diktator Irak Saddam Hussein, sebelum invasi AS ke Irak.

Dia termasuk di antara kelompok tiga pemimpin Syiah terkemuka yang diancam akan dibunuh oleh seorang ulama Syiah saingannya tak lama setelah Saddam digulingkan pada 2003.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 5 September 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Berhati-hatilah!

Dia menjadi sasaran percobaan pembunuhan pada tahun 2003, ketika rumahnya di Najaf dibom.

Tiga pengawal Al Hakim tewas, dan anggota keluarganya terluka. Al-Hakim sendiri selamat dari ledakan dengan luka ringan. Kerabat menyalahkan teroris atas bom, yang disembunyikan di tabung gas.

Al Hakim adalah salah satu dari empat Ayatollah Agung yang mengajar di Hawza, seminari keagamaan Najaf.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF 5 September 2021: Ada Ribuan Diamond, Segera Klaim!

Dia telah menulis banyak buku dan publikasi, beberapa di antaranya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Al Hakim meninggalkan seorang istri dan delapan anak.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x