Seorang pegawai pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa Taliban telah memintanya pada akhir Juli untuk menyimpan data di kementerian tempat dia sebelumnya bekerja di server yang dapat diakses kelompok tersebut.
Mantan pejabat pemerintah, aktivis, dan kelompok rentan takut akan pembalasan karena Taliban telah menguasai Kabul.
Baca Juga: Ungkapan Teuku Wisnu Ketika Ibunda Jatuh Sakit, Wisnu : Dunia Terasa Runtuh!
Meskipun Taliban telah mencoba untuk menggambarkan citra yang lebih moderat, sebagian pejabat masih merasa ketakutan.
Mereka telah mengumumkan amnesti kepada semua, termasuk mereka yang bekerja untuk militer barat atau pemerintah atau polisi Afghanistan.
Namun, ada laporan bahwa kenyataan di lapangan sangat berbeda. Beberapa hari setelah merebut kendali, Taliban secara brutal mengeksekusi seorang kepala polisi yang mengepalai polisi di provinsi Bagdhis di Herat.
Menurut Reuters, database dan email pemerintah komando dapat memberikan informasi tentang karyawan mantan pemerintahan, mantan menteri, kontraktor pemerintah, sekutu suku, dan mitra asing.
"Ini akan memberikan banyak informasi yang nyata," kata Chad Anderson, seorang peneliti keamanan dengan perusahaan intelijen internet DomainTools.
"Bahkan hanya memiliki daftar karyawan di Google Sheet adalah masalah besar," katanya. ***