Joe Biden Resmi Buka Kembali Dokumen Penyelidikan FBI Soal Serangan 11 September untuk Diproses Selama 6 Bulan

- 4 September 2021, 16:20 WIB
Menepati janjinya, Joe Biden membuka kembali dokumen penyelidikan FBI soal serangan 11 Sptember 2001.
Menepati janjinya, Joe Biden membuka kembali dokumen penyelidikan FBI soal serangan 11 Sptember 2001. /REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

“Hari ini, saya menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan Departemen Kehakiman dan lembaga terkait lainnya untuk mengawasi tinjauan deklasifikasi dokumen yang terkait dengan investigasi Biro Investigasi Federal pada 11 September.

“Perintah eksekutif mengharuskan Jaksa Agung untuk merilis dokumen yang tidak diklasifikasikan secara publik selama enam bulan ke depan,” tambahnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Termasuk Orang yang Menyenangkan Diajak Berkencan, Salah Satunya Sagitarius

Dalam surat bulan Agustus, sekitar 1.700 orang yang terkena dampak langsung serangan 11 September meminta Joe Biden untuk melewatkan acara peringatan minggu depan kecuali dia merilis dokumennya.

“Sejak kesimpulan Komisi 9/11 pada tahun 2004, banyak bukti investigasi telah terungkap yang melibatkan pejabat pemerintah Saudi dalam mendukung serangan itu,” kata surat itu.

“Melalui beberapa pemerintahan, Departemen Kehakiman dan FBI telah secara aktif berusaha untuk merahasiakan informasi ini dan mencegah rakyat Amerika mengetahui kebenaran penuh tentang serangan 9/11,” tulisnya.

Baca Juga: Apa yang Kamu lihat Pertama Kali Mampu Ramalkan Apa yang Terjadi pada Dirimu dalam Waktu Dekat!

Departemen Kehakiman Joe Biden membuka tinjauan dokumen rahasia tak lama setelah surat itu dikirim.

Anggota keluarga korban 11 September telah lama mencari dokumen pemerintah AS terkait apakah Arab Saudi membantu atau membiayai salah satu dari 19 orang yang terkait dengan al-Qaeda yang melakukan serangan dahsyat itu.

Operator Al-Qaeda menabrakkan tiga pesawat jet komersial ke menara kembar World Trade Center New York dan Pentagon di luar Washington, DC.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x