Taliban Bersiap Umumkan Pemerintahan Baru di Tengah Gejolak Ekonomi Afghanistan

- 2 September 2021, 14:30 WIB
Taliban tengah bersiap umumkan pemerintahan baru.
Taliban tengah bersiap umumkan pemerintahan baru. /Reuters/Mohammad Ismail

PR CIREBON - Para penguasa Taliban Afghanistan pada Kamis (2 September) bersiap untuk mengungkap pemerintahan baru mereka ketika ekonomi Afganistan berada di ambang kehancuran.

Pejabat Taliban Ahmadullah Muttaqi mengatakan di media sosial bahwa sebuah upacara sedang dipersiapkan di istana presiden di Kabul terkait dengan pemerintahan baru.

Sementara penyiar swasta Tolo mengatakan pengumuman tentang pemerintahan baru sudah dekat.

Baca Juga: Tanggapi Video Warga Cirebon Rela Masuk Got Demi Bingkisan Jokowi, Jimly Asshiddiqie: Mudaratnya Lebih Besar

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Haibatullah Akhundzada diperkirakan memiliki kekuasaan tertinggi atas dewan pemerintahan, dengan seorang presiden di bawahnya, kata seorang pejabat senior Taliban kepada Reuters bulan lalu.

Legitimasi pemerintahan baru di mata para investor internasional akan sangat penting bagi perekonomian Afghanistan.

Namun, analis mengatakan ekonomi Afghanistan kemungkinan besar akan runtuh di tangan Taliban.

Baca Juga: Tampil di Konser Anniversary 48 Tahun God Bless, Tissa Biani: Salah Satu Momen Terbaikku di Tahun 2021!

Pemimpin tertinggi Taliban memiliki tiga wakil, yakni Mawlavi Yaqoob selaku putra mendiang pendiri gerakan itu Mullah Omar, dan Sirajuddin Haqqani selaku pemimpin jaringan Haqqani yang kuat.

Ketiga, Abdul Ghani Baradar yang merupakan salah satu anggota pendiri kelompok tersebut.

Diketahui, Taliban telah mencoba untuk menampilkan wajah yang lebih moderat kepada dunia sejak mereka menyingkirkan pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Minta Netizen Jangan Bully Keluarganya, Medina Zein: Pada Nggak Ada Kerjaan

Tak hanya itu, mereka berjanji untuk melindungi hak asasi manusia dan menahan diri dari pembalasan terhadap musuh lama.

Tetapi Amerika Serikat, Uni Eropa dan lainnya meragukan janji tersebut.

Direktur pelaksana Komisi Eropa untuk Asia dan Pasifik, Gunnar Wiegand mengatakan Uni Eropa tidak akan secara resmi mengakui kelompok Islam itu sampai memenuhi persyaratan.

Baca Juga: Al Ghazali Genap Berusia 24 Tahun, Maia Estianty Beri Ucapan: Selamat Ulang Tahun Putra Mahkotaku

Diantaranya termasuk pembentukan pemerintah yang inklusif, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan akses tak terbatas bagi pekerja bantuan.

Di tangan Teliban, Afghanistan skini angat membutuhkan uang.

Tapi, Taliban tidak mungkin mendapatkan akses cepat ke aset sekitar USD10 miliar yang sebagian besar dipegang di luar negeri oleh bank sentral Afghanistan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah